Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Model Pembelajaran Jigsaw di Kelas 4 SD Negeri Kudur Kecamatan Winong Kabupaten Pati Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013
Main Author: | Utami, Sri |
---|---|
Other Authors: | Harjono, Nyoto |
Format: | Thesis application/pdf |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PSKGDJ FKIP-UKSW
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uksw.edu/handle/123456789/7609 |
Daftar Isi:
- Yang menjadi latar belakang penelitian ini adalah hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan materi globalisasi pada siswa kelas 4 SD Neger kudur yang rendah dan jauh di bawah KKM yang ditentukan yaitu 75. Penyebab merosotnya hasil belajar karena guru dalam mengajar menggunakan model pembelajaran yang kurang sesuai sehingga siswa kurang aktif dan cenderung diam mendengarkan. Dari latar belakang masalah tersebut kemudian dirumuskan masalah sebagai berikut: (1) apakah melalui model pembelajaran JIGSAW hasil belajar mata pelajaran PKntentang globalisasi pada siswa kelas 4 SDN Kudur dapat ditingkatkan? Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri Kudur yangberjumlah 20 terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Penelitian ini didesain menggunakan penelitian tindakan kelas model Kemmis & Mc. Taggart yang ditempuh melalui 2 siklus dan masing-masing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dan cara pengumpulan data menggunakan instrumen lembar observasi guru dan siswa untuk mencari data kualitatifserta instrumen tes yang diberikan setiap akhir siklus untuk mengetahui peningkatan hasilbelajar sebagai data kuantitatif. Data kualitatifdianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatifdan data kuantitatifdianalisis menggunakan analisis deskriptif komparatifyaitu membandingkan hasil tes formatif masing-masing siklus. Hasil penelitian dari masing-masing siklusmeningkat. Pada pembelajaran pra siklus, jumlah siswa tuntas 8 atau 40% dan yang belum tuntas 12 siswa atau 60%. Kemerosotan pada tahap awal atau pra siklus tersebut karena guru dalam melaksanakan pembelajaran belum menggunakan model pembelajaran yang sesuai, untuk itu dilakukan perbaikan pembelajaran siklus selanjutnya. Perbaikan pembelajaran siklus I dengan menggunakan model pembelajaran JIGSAW, hasil belajar meningkat dengan jumlah siswa tuntas 14 siswa atau 70% dengan rata-rata klasikal sebesar 81. Tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus II dengan menggunakan model JIGSAW yang lebih sempurna dengan penambahan alat peraga, jumlah siswa tuntas meningkat 18 siswa atau 90% dan 2 siswa yang belum tuntas atau 10%. Adapun rata-rata klasikal siklus II ini sebesar 83,5. Simpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran PKn tentang globalisasi menggunakan model pembelajaran JIGSAW mampu membuat siswa menjadi aktif. Dalam model pembelajaran JIGSAW siswa dibentuk kelompok-kelompok kecil untuk berdiskusi dan tanya jawab sehingga penjelasan dari guru dapat dipahami atau dimengerti. Siswa lebih memahami materi karena terjadi interaksi aktif antara guru dan siswa serta siswa dengan siswa saat melakukan diskusi dan tanya jawab tersebut sehingga hasil belajar meningkat.