Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Menggunakan Model Problem Posing pada Siswa Kelas IV SD Negeri 4 Ngembak Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Semester I Tahun 2012/2013
Main Author: | Saptaningsih |
---|---|
Other Authors: | Sulistyowati |
Format: | Thesis application/pdf |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PSKGDJ FKIP-UKSW
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uksw.edu/handle/123456789/7564 |
Daftar Isi:
- Rendahnya kualitas program pembelajaran di SD Negeri 4 Ngembak Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan disebabkan oleh Sistem Pembelajaran ceramah. Kebanyakan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar hanya datang mengikuti ceramah guru serta guru kurang menghargai potensi yang dimiliki oleh siswa, sehingga memperkuat anggapan siswa bahwa mata pelajaran Matematika itu sebagai momok yang menyeramkan dan menakutkan. Hasil Belajar siswa kelas IV SD Negeri 4 Ngembak Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan pada mata pelajaran matematika kurang memuaskan karena nilainya dibawah KKM yaitu 64 serta dibawah target ketuntasan yaitu 90 % terbukti dengan ketuntasan klasikal pada kegiatan pra siklus hanya 24 % atau 5 siswa yang tuntas hasil belajarnya dari 21 siswa. Tempat dilaksanakannya penelitian ini adalah SD Negeri 4 Ngembak Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan pelaksanaan penelitian melalui dua siklus dan setiap siklusnya dilaksanakan tiga kali pertemuan. Adapun teknik pengumpulan datanya menggunakan lembar penilaian hasil belajar siswa dan lembar observasi dari siklus 1 dan siklus 2. Sedangkan analisis datanya menggunakan teknik diskriptif komparatif yaitu membandingkan data hasil belajar siswa dari kegiatan pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Setelah melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK) ini maka dapat diambil kesimpulan bahwa dengan melalui model pembelajaran problem posing pada mata pelajaran matematika dengan materi operasi hitung perkalian dan pembagian dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan indikator yang ditetapkan. Hal tersebut terbukti dari ketuntasan hasil belajar matematika pada kegiatan pra siklus hanya 24 % atau 5 siswa yang berhasil mendapat nilai diatas KKM. Pada siklus 1 meningkat menjadi 43 % atau 9 siswa yang berhasil mendapat nilai diatas KKM. Sedangkan pada siklus 2 meningkat lagi 90 % atau 19 siswa yang berhasil mendapat nilai diatas KKM. Hal tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran problem posing sangat tepat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.