Wacana Toleransi Pada Sinetron (Analisis Wacana Kritis Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series Episode 439-441)
Main Author: | Rachmania, Widha |
---|---|
Other Authors: | Krisnawati, Ester |
Format: | Thesis application/pdf |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Program Studi Komunikasi FISKOM-UKSW
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uksw.edu/handle/123456789/6980 |
Daftar Isi:
- Salah satu jenis sinetron yang sekarang ini banyak menghiasi layar kaca adalah sinetron religi. Satu stasiun televisi dengan stasiun televisi lain berlomba-lomba untuk menyajikan sinetron bergenre religi bertujuan menarik penonton sebanyak mungkin. Tukang Bubur Naik Haji The Series merupakan salah satu sinetron yang bergenre drama religi dan ditayangkan di RCTI. Sinetron ini selain mengusung tema-tema yang mengandung muatan nilai religi juga menyuguhkan tema dengan muatan wacana toleransi seperti yang terlihat pada episode 439-441. Penyajian pesan yang sederhana dan menarik, namun di dalamnya termuat banyak pesan kebaikan yang dapat diambil, membuat sinetron ini diminati dan mendapat respon yang baik dari masyarakat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui wacana toleransi pada sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series episode 439-441. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kualitatif dengan menggunakaan pendekatan analisis wacana kritis model Teun A. Van Dijk yang meneliti pada level teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Teknik pengambilan data melalui pemilihan beberapa scene pada sinetron tersebut yang meliputi adegan-adegan yang menggambarkan wacana-wacana toleransi dalam sinetron. Analisis data yang dilakukan penulis adalah dengan melakukan pengamatan melalui setiap dialog sinetron, visualisasi gambar, dan tokoh yang terdapat pada sinetron yang menggambarkan wacana toleransi pada sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series episode 439-441. Dari analisis yang telah dilakukan pada sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series episode 439-441, menghasilkan wacana toleransi yang terkandung yaitu bentuk toleransi antar suku dan antar umat beragama, serta beretika dalam kehidupan bermasyarakat. Wacana toleransi yang disuguhkan sebagai sarana untuk memberikan gambaran kepada penonton bentuk toleransi dengan menghormati dan menghargai masyarakat berketurunan Tionghoa di Indonesia yang merayakan Imlek dengan harapan tercipta keharmonisan di tengah-tengah masyarakat yang multikultural.