seudonim dan Media Sosial (Analisa Wacana Kritis Tweets @triomacan2000 pada Masa Kampanye Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 2012)

Main Author: Anantyo, Vinsensius Dimas
Other Authors: Sumtaky, Erikson
Format: Thesis application/pdf
Bahasa: ind
Terbitan: Program Studi Komunikasi FISKOM-UKSW , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.uksw.edu/handle/123456789/6931
Daftar Isi:
  • Internet sebagai teknologi dalam implementasinya di Indonesia digunakan di dalam berbagai segi kehidupan manusia. Media sosial sebagai salah satu bentuk ciptaan di dalam internet, digunakan sebagai media untuk menghubungkan masyarakat tanpa mengenal batasan-batasan waktu dan regional. Pada masa Pilkada DKI 2012, salah satu pengguna media sosial khususnya Twitter, yang menggunakan pseudonim @triomacan2000 melakukan penyebaran informasi skandal politik yang dilakukan oleh para calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan bertarung di dalam bursa tersebut. Informasi yang disampaikan oleh @triomacan2000 tersebut disampaikan dalam rupa rangkaian tweets yang juga populer disebut dengan kultwit. Peminat informasi ini tidaklah sedikit, jika melihat jumlah followers dan total view dari tweets yang dihasilkan oleh @triomacan2000. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui identitas yang terbentuk dalam penyampaian informasi mengenai skandal politik semasa Pilkada DKI Jakarta 2012 yang dilakukan oleh @triomacan2000 dengan menganalisa kultwit yang ia sampaikan lewat Twitter. Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kualitatif dengan metode Analisa Wacana Kritis model Norman Fairclough. Unit amatan dalam penelitian ini adalah tweets tentang keburukan pasangan Jokowi dan Ahok serta Fauzi Bowo dari akun twitter pseudonim @triomacan2000 pada masa Pilkada DKI Jakarta tahun 2012 yang terangkum dalam dua judul kultwit “Alasan Warga DKI Harus Memilih Jokowi Dalam PILKADA DKI 2012 Putaran 2” dan “Hasil Investigasi Atas Kinerja Jokowi yang Ternyata Mengecewakan”. Unit analisa adalah konstruksi identitas akun @triomacan2000 pada masa Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2012.Penyampaian informasi yang dilakukan oleh @triomacan2000 dilakukan untuk menggiring opini masyarakat agar memilih pemimpin yang terbaik dengan pemilihan kata dan bahasa yang represif meletakkan Jokowi-Ahok serta Fauzi Bowo sebagai pemimpin yang tidak layak untuk DKI Jakarta. Analisa pada tweetsmenunjukkan adanya aktor sentral dalam produksi pesan yang dilakukan oleh @triomacan2000. Penggunaan pseudonim melindungi aktor dibalik akun @triomacan2000 dari resiko personal sekaligus menebalkan keberanian untuk terus menyampaikan informasi skandal politik tersebut. Bila mengacu pada argumen Manuel Castells, maka konstruksi identitas yang tercermin pada pesan yang di sampaikan @triomacan2000 menuju pada project identity, di mana ia berusaha untuk mentransformasi masyarakat lewat penggiringan opini lewat pesan-pesan yang disampaikannya melalui Twitter untuk menuju pada resistance identity; di mana sekelompok orang berusaha untuk melawan dominasi.