Analisis Faktor-Faktor yang Menentukan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Salatiga

Main Author: Anitasari Setyaningsih, Anitasari
Other Authors: Prasetyo, Budhi, Sujana, Treesia
Format: Thesis application/pdf
Bahasa: ind
Terbitan: Program Studi Ilmu Keperawatan FIK-UKSW , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.uksw.edu/handle/123456789/6716
Daftar Isi:
  • Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram. Angka kejadian BBLR masih tinggi, dan lebih sering terjadi di negaranegara berkembang seperti di Indonesia. Prevalensi BBLR di Indonesia sangat bervariasi antara satu wilayah dengan wilayah yang lain. Jumlah BBLR di Jawa Tengah mengalami peningkatan dari tahun ke tahunnya. RSUD Salatiga merupakan rumah sakit rujukan bagi bayi beresiko tinggi seperti bayi dengan BBLR khususnya untuk wilayah Salatiga dan sekitarnya. Data yang diperoleh dari RSUD Salatiga selama tahun 2011, jumlah bayi BBLR yang dirawat di Ruang Perinatologi sebanyak 179 (20,7%). Bayi dengan BBLR merupakan salah satu faktor resiko yang berdampak terhadap kesakitan dan kematian bayi. Penyebab terjadinya bayi BBLR secara umum bersifat multifaktorial. Faktor ibu sangat berhubungan dengan pertumbuhan janin. Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan kaitan beberapa faktor ibu terhadap kejadian BBLR di RSUD Salatiga. Metode : Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dari keseluruhan riset partisipan terdapat 14 ibu yang memenuhi karakteristik menjadi riset partisipan pada penelitian ini. Hasil Penelitian : Faktor ibu yang berasosiasi positif dengan kejadian bayi BBLR di RSUD Salatiga meliputi faktor gizi ibu hamil, faktor status ekonomi, dan faktor paritas. Sebesar 78,57% partisipan dengan status gizi kurang melahirkan bayi dengan BBLR. Tampak bahwa 71,43% partisipan dengan status ekonomi di bawah UMR melahirkan bayi dengan BBLR. Sebesar 50% partisipan yang melahirkan bayi BBLR merupakan kehamilan yang pertama. Dilihat dari faktor umur ibu, faktor pengawasan ANC, faktor pendidikan ibu, faktor penyakit/komplikasi selama kehamilan, faktor jarak kehamilan, faktor pekerjaan ibu dan faktor kebiasaan ibu (merokok, peminum alkohol) tidak berasosiasi dengan kejadian bayi BBLR di RSUD Salatiga.