Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi Berbahasa Indonesia Melalui Model Pembelajaran Kreatif Siswa Kelas V SD Negeri Trangkil 04 Kabupaten Pati Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012

Main Author: Astuti, Yayuk Sri
Other Authors: Suroso
Format: Thesis application/pdf
Bahasa: ind
Terbitan: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PSKGDJ FKIP-UKSW , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.uksw.edu/handle/123456789/646
Daftar Isi:
  • Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri atas dua siklus dan terbagi atas dua pertemuan untuk siklus 1, dua pertemuan untuk siklus 2. Penelitian ini menggunakan empat tahap tindakan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Trangkil 04 Kabupaten Pati. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan nontes. Teknik tes digunakan untuk mengetahui keterampilan menulis deskripsi siswa sesuai dengan kreteria ketuntasan minimal perorangan dan kreteria ketuntasan klasikal. Teknik nontes yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain observasi, wawancara, catatan lapangan, angket dan dokumentasi foto. Teknik nontes ini digunakan untuk mengetahui suasana dan proses pembelajaran yang dilaksanakan. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif untuk mengolah data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dalam prasiklus, siklus I, dan siklus II dibandingkan untuk mengetahui adanya peningkatan dalam hasil pembelajaran tersebut. Kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa dinilai dengan pedoman penilaian yang sudah ditentukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kreatif dapat meningkatkan keterampilan menulis deskripsi berbahasa Indonesia. Peningkatan ini dapat dilihat dari hasil prasiklus, siklus 1, dan siklus 2. Nilai daya serap perorangan pada prasikus sebesar 51, siklus 1 meningkat sebesar 65,5, dan siklus 2 meningkat lagi menjadi 80,6 sedangkan nilai daya serap klasikal pada prasikus sebesar 3%, siklus 1 sebesar 30,3%, dan siklus 2 sebesar 87,8%. Dengan kata lain hasil belajar siswa pada kondisi prasiklus berada pada kategori rendah, pada siklus 1 hasil belajar pada kategori sedang, dan pada siklus 2 hasil belajar siswa walaupun tidak kategori tinggi tetapi mengalami peningkatan dari siklus 1. Saran, tindak lanjut dalam proses pembelajaran menulis hendaknya guru menggunakan model pembelajaran kreatif sebagai salah satu alternatif model pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran menulis dan juga untuk meningkatkan proses pengembangan kerja sama dan kreatfitas berfikir pada siswa.