Menumbuhkan Peran Serta Masyarakat Dalam Melestarikan Kebudayaan Dan Benda Cagar Budaya Melalui Pemberdayaan Masyarakat Di Kawasan Wisata Dusun Ceto
| Main Authors: | Wuryani, Emy, Purwiyastuti, Wahyu |
|---|---|
| Format: | Proceeding application/pdf |
| Bahasa: | ind |
| Terbitan: |
Widya Sari Press Salatiga
, 2015
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.uksw.edu/handle/123456789/6411 |
Daftar Isi:
- Prosiding Seminar Ilmiah dan Hasil Penelitian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Desember 2012, p. 1-14
- Hasil kebudayaan dan benda cagar budaya sebagai atraksi wisata telah banyak menarik wisatawan untuk berkunjung ke tempat itu. Benda Cagar Budaya yang banyak dikunjungi wisatawan antara lain berupa candi dan situs sejarah. Di kawasan wisata dusun Ceto, candi dan situs sejarah menjadi tujuan utama wisatawan berkunjung ke Dusun ini. Namun ada kekhawatiran dai beberapa warga apabila kawasan ini nanti "dijajah' dan tergerus arus modemisasi yang dibawa wisatawan sehingga masyarakat tidak iagi melestaikan peninggalan sejarah dan budaya yang menjadi warisan ieiuhumya. Untuk itu periu ada peran serta dari warga masyarakat dalam melaksanakan program konservasi di kawasan wisata Dusun Ceto. Tujuan dari peneiitian ini adalah untuk mendeskipsikan bentuk-bentuk peran serta masyarakat di kawasan wisata Dusun Ceto dalam upaya melestaikan kebudayaan dan BCB di dusun Ceto. Adapun manfaat dari peneiitian ini berfungsi sebagai pemberdayaan masyarakat yang memiliki kepedulian atas peninggalan sejarah dan warisan budaya yang harus dilestaikan. Metode peneiitian dengan menggunakan teknik wawancara, observasi - partisipasi, survey untuk wisatawan, studi banding ke desa wisata, dan pendampingan. Hasil peneiitian menunjukkan bahwa peran serata masyarakat di kawasan wisata Dusun Ceto memiliki kepedulian yang tinggi dan berperan aktif dalam menjaga dan melestaikan peninggalan sejarah dan budayanya. Hal ini ditunjukkan melalui kegialan kerja bakti setiap hari Minggu di situs sejarah, pertemuan rutin, menghidupkan kesenian karawitan, dan mengadakan pasraman