Faktor-Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner pada Kelompok Usia =45 Tahun di RS.Panti Wilasa Citarum Semarang
Main Author: | Letsoin, Hubertina Vera |
---|---|
Other Authors: | Muninggar, Jodelin, Sitaresmi, Nadia |
Format: | Thesis application/pdf |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Program Studi Ilmu Keperawatan FIK-UKSW
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uksw.edu/handle/123456789/5312 |
Daftar Isi:
- Latarbelakang: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan setiap tahun sekitar 50% penduduk dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Berdasarkan laporan Global Atlas on cardiovascular disease revention and control 2011, tercatat 17,3 juta orang meninggal di dunia akibat penyakit jantung koroner dan diperkirakan angka ini akan meningkat terus hingga 2030 menjadi 23,4 juta kematian di dunia setiap tahunnya. Data statistik yang didapat dari RS Panti Wilasa Citarum Semarang, selama 2 tahun terakhir ini (2011-2012) terdapat 259 kasus penyakit jantung yang dirawat inap dan telah didiagnosa menderita penyakit jantung. Tujuan : Untuk mengetahui distribusi faktor-faktor risiko Penyakit Jantung Koroner pada pasien rawat inap kelompok usia =45 RS. Panti Wilasa Citarum Semarang. Metode : penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif, di mana peneliti membuat gambaran atau deskripsi tentang factor-faktor risiko penyakit koroner pada pasien rawat inap kelompok usia =45 tahun di RS Panti Wilasa Citarum Semarang. Data dikumpulkan dengan cara observasi noneksperimental dengan teknik total sampling/sampling pada seluruh pasien berusia =45 tahun yang dirawat di RS. Panti Wilasa Citarum Semarang. Hasil : Mayoritas pasien adalah laki-laki sebanyak dari 10 sampel yang terdiagnosa sebanyak 8 kasus (80,00%) adalah laki-laki, Pasien yang dirawat inap menurut umur antara 45 – 55 tahun yaitu 10 sampel yang terdiagnosa terdapat 8 orang berusia 45-55 (80,00%), Pasien yang memiliki riwayat hipertensi dari 10 sampel yang terdiagnosa terdapat 6 kasus (60,00%), memiliki riwayat diabetes mellitus untuk pasien terdiagnosa terdapat 6 kasus (60,00%), Pasien yang mempunyai kebiasaan merokok dari 10 sampel yang terdiagnosa terdapat 8 kasus (80,00%) memiliki riwayat atau kebiasaan merokok, Mayoritas Pasien yang memiliki dislipidemia dari 10 sampel yang terdiagnosa terdapat 7 kasus (70,00%) memiliki dislipidemia, Pasien yang obesitas dari 10 sampel yang terdiagnosa terdapat 4 kasus (40,00%) yang obesitas dan Pasien yang mem iliki riwayat keluarga mengalami PJK sebanyak 6 kasus (60,00%). Pada analisa bivariat dengan menggunakan korelasi kedalls dan spearman didapati variabel jenis kelamin memiliki hubungan pofitif dengan PJK sebesar 0,289, untuk merokok koefisiennya sebesar 0,200 dan untuk usia berdasarkan korelasi kedallâ€TMs koefisiennya 0,311 dan spearman 0,329. Sedangkan variabel dislipidemia tidak memiliki hubungan positif dengan hasil koefisiennya -0,111Simpulan : Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat 4 variabel yang memiliki presentasi paling dominan dan 3 diantaranya memiliki hubungan positif terhadap angka kejadian PJK yaitu variabel jenis kelamin, usia dan merokok, dimana semakin tinggi 3 variabel tersebut akan semakin meningkat angka kejadian PJK, namun 1 variabel tidak memiliki hubungan positif yaitu variabel dislipidemia.