Upacara Grebeg Kendalisodo dan Maknanya dalam Membina Kerukunan Masyarakat di Desa Karangjoho Kelurahan Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang

Main Author: Putra, Aditia
Other Authors: Sunardi, Widiarto, Tri
Format: Thesis application/pdf
Bahasa: ind
Terbitan: Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP-UKSW , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.uksw.edu/handle/123456789/4889
Daftar Isi:
  • Dalam kehidupan masyarakat Jawa sangat kental denga budaya dan tradisi turun menurunnya. Salah satu budaya dan tradisi di Jawa adalah Grebeg Kendalisodo di Desa Karangjoho Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Grebeg Kendalisodo rutin dilakukan oleh masyarakat Desa Karangjoho. Grebeg Kendalisodo rutin dilakukan setiap tahun oleh masyarakat Desa Karangjoho setiap tanggal 10 Suro kalender Jawa. Pada pelaksanaan tahun ini Grebeg Kendalisodo dilaksanakan pada tanggal 16 November 2013. Grebeg Kendalisodo adalah salah satu upacara yang dilakukan masyarakat Desa Karangjoho untuk menghormati leluhur dan Gunung Kendalisodo serta bertujuan untuk terhindarnya malapetaka dan agar diberi kemakmuran. Acara puncak Grebeg Kendalisodo adalah dilakukanya jamasan pusaka (sabit, cangkul, pancasila) sebagai simbol mata pencaharian masyarakat sebagai petani dan pancasila sebagai simbol negara. Adapun makna yang dapat diambil dari Grebeg Kendalisodo diantaranya adalah : Makna Grebeg Kendalisodo adalah memupuk rasa persaudaraan, gotong royong, memupuk rasa persatuan dan kesatuan tanpa memandang kedudukan, kekayaan, dan sebagainya. Makna Grebeg Kendalisodo dalam membina kerukunan warga Desa Karangjoho yaitu adanya rasa kebersamaan tanpa memandang status sosial.