Upaya Peningkatan Hasil Belajar Degan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team-Game-Turnament (TGT) Dalam Pembelajaran PKn Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Negeri 2 Tegowanu Kulon Kec. Tegowanu Kab. Grobogan Tahun Pelajaran 2012/2013
Main Author: | Indriana, Yunita |
---|---|
Other Authors: | Wasitohadi |
Format: | Thesis application/pdf |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP-UKSW
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uksw.edu/handle/123456789/4375 |
Daftar Isi:
- Latar belakang penelitian ini adalah dalam pembelajaran PKn hasil belajar masih rendah dikarenakan guru masih menggunakan pembelajaran konvensional. Untuk itu perlu dilakukan tindakan agar hasil belajar siswa meningkat dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team-Game-Turnament (TGT) Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PKn siswa kelas 5 SDN 2 Tegowanu Kulon Kec. Tegowanu Kab. Grobogan Tahun pelajaran 2012/2013 dan mendeskripsikan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang terbukti dapat meningkatkan hasil belajar. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang menggunakan model dari Kemmis dan McTaggart dengan langkah perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus tiga pertemuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, non tes, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis yang meliputi analisis ketuntasan dan analisis komparatif hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PKn siswa kelas 5 SDN 2 Tegowanu Kulon Kec. Tegowanu Kab. Grobogan Tahun Pelajaran 2012/2013. Hal ini terbukti dari adanya peningkatan angka ketuntasan hasil belajar prasiklus, siklus I, dan siklus II. Pada prasiklus sebanyak 11 atau 58% siswa tuntas dan 8 atau 42 siswa tidak tuntas, dengan rerata 66,3, nilai maksimum 85, dan nilai minimum 45. Pada siklus I sebanyak 15 atau 79% siswa tuntas dan 4 atau 21% siswa tidak tuntas, dengan rerata 68,95, nilai maksimum 80, dan nilai minimum. Pada siklus II sebanyak 19 siswa atau 100% siswa tuntas, dengan rerata 78,68 nilai maksimum 90 dan nilai minimum 70. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa meliputi presentasi penjelasan materi oleh guru, pembentukan kelompok secara heterogen, permainan dalam kelompok, persaingan dalam kelompok, dan penghargaan bagi kelompok dengan nilai tertinggi. Maka saran dari penulis adalah pembelajaran dengan model kooperatif tipe TGT dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam proses belajar mengajar