Perilaku Kesehatan Ibu Hamil Yang Menderita Malaria pada Suku Amungme di Timika

Main Author: Maya Revenska Samber, Nora
Other Authors: Giri Wiloso, Pamerdi, Oktaria Batubara, Sakti
Format: Thesis application/pdf
Bahasa: ind
Terbitan: Program Studi Ilmu Keperawatan FIK-UKSW , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.uksw.edu/handle/123456789/3996
Daftar Isi:
  • Penyakit malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh sporozoa genus plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia dan ditularkan oleh nyamuk Anopheles sp betina. Infeksi malaria sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara-negara berkembang terutama Negara yang beriklim tropis, termasuk Indonesia. Di Indonesia penyakit malaria masih merupakan penyakit infeksi utama di kawasan Indonesia bagian Timur. Infeksi ini dapat menyerang semua masyarakat, termasuk golongan yang paling rentan seperti wanita hamil (Sucipto, 2011). Ibu hamil dengan malaria mempunyai resiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah 2 kali lebih besar dibanding ibu hamil tanpa malaria. Perilaku kesehatan ibu hamil suku Amungme di Timika terhadap penanganan penyakit malaria pada umumnya masih dianggap biasa karena dilandaskan dengan kepercayaan-kepercayaan adat sehingga seringkali terjadi masalah-masalah, seperti keguguran, cacat bahkan kematian janin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku kesehatan ibu hamil yang menderita penyakit malaria pada suku Amungme di Timika. Tipe penelitian ini adalah kualitatif yang bersifat deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai perilaku kesehatan ibu hamil yang menderita penyakit malaria pada suku Amungme di Timika. Sebanyak 5 partisipan ibu hamil suku Amungme diwawancarai dan hasilnya diolah menggunakan tekhnik analisa reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menemukan adanya beberapa hal antara lain: pengetahuan dan perilaku kesehatan ibu hamil suku Amungme terhadap malaria masih minim dan kaku tentang proses penanganan penyakit malaria, masih terdapat beberapa partisipan yang lebih memilih melakukan pengobatan tradisional daripada pengobatan medis, serta semua partisipan memiliki kemauan untuk mengubah perilakunya menuju perilaku kesehatan yang lebih baik. Dari hasil penelitian ini peneliti menyarankan penting bagi tenaga kesehatan untuk tidak hanya mempromosikan kesehatan, tetapi juga membuat ibu hamil mengerti tentang proses terjadinya penyakit malaria dan bagaimana meluruskan keyakinan dan perilaku yang dianut serta bagaimana penanganan yang lebih baik.