Peningkatan Hasil Belajar IPA Tentang Sifat– Sifat Cahaya Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Siswa Kelas V SD N Mangunsari 05 Kecamatan Sidomukti Salatiga
Main Author: | Wijaya, Adus |
---|---|
Other Authors: | Danny Soesilo, Tritjahjo |
Format: | Thesis application/pdf |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP-UKSW
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uksw.edu/handle/123456789/3889 |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya pengembangan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran di sekolah dasar. Salah satu faktor yang mempengaruhi kreativitas siswa dalam belajar adalah metode pembelajaran yang bisa mengembangkan rasa ingin tahu, keterbukaan terhadap pengalaman, berani mengambil resiko, dan penuh energi dalam diri siswa. Metode pembelajaran itu adalah model pembelajaran student teams achievement divisions (STAD), yaitu kegiatan yang dilakukan untuk memecahkan atau membuktikan suatu teori, yang meliputi, mengamati, mengukur kemajuan hasil belajar siswa sehingga diperoleh data yang kemudian dipergunakan untuk menarik kesimpulan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Apakah penerapan model pembelajaran student teams achievement divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan sosial pada siswa kelas IV SD Mangunsari 05 Salatiga tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan kelas (PTK) yaitu dengan menggunakan model pembelajaran student teams achievement divisions (STAD) untuk mengukur hasil belajar ilmu pengetahuan sosial. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus. Dimana setiap siklus dilakukan masing-masing dua kali. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan pengambilan skor hasil observasi saat proses pembelajaran dan skor hasil belajar siswa dalam bentuk tes diakhir pembelajaran. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terjadinya peningkatan pemahaman yang ditandai dengan ketuntasan hasil belajar. Peningkatan pemahaman belajar siswa tersebut terjadi secara bertahap, dimana pada kondisi awal hanya terdapat 25 siswa (54%) yang telah tuntas dalam belajarnya, pada Siklus I melalui 2 pertemuan ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 31 siswa (67%) yang telah tuntas, dan pada Siklus II ketuntasan belajar siswa meningkat lagi menjadi 41 siswa atau 89%.