Apakah Cost Stickiness Biaya Penjualan, Administrasi Dan Umum Terjadi Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia?
Main Author: | Endarwati, Wulan |
---|---|
Other Authors: | Ika Nugroho, Paskah |
Format: | Thesis application/pdf |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Program Studi Manajemen FEB-UKSW
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uksw.edu/handle/123456789/3696 |
Daftar Isi:
- Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kelengketan biaya terjadi pada perusahaan manufaktur di Indonesia. Terjadinya kelengketan biaya dapat dilihat dari kenaikan biaya yang lebih tinggi ketika terjadi kenaikan volume aktivitas dibandingkan dengan penurunan biaya ketika volume aktivitas mengalami penurunan. Penelitian ini menggunakan 2 model dengan variabel logaritma dari perubahan biaya penjualan, administrasi, dan umum (biaya operasional) sebagai variabel dependen sedangkan logaritma perubahan pendapatan operasi, variabel dummy kenaikan pendapatan, dan intensitas aset sebagai variabel independen. Sampel penelitian menggunakan 135 perusahan manufaktur pada periode 2009-2011. Penelitian ini tidak dapat menemukan adanya kelengketan biaya pada perusahaan manufaktur di Indonesia. Akan tetapi, penulis menemukan bahwa semakin tinggi intensitas asset perusahaan menyebabkan semakin tinggi kelengketan biaya.
- The purpose of this research is to determine whether the cost stickiness occurred in manufacturing companies in Indonesia. Cost stickiness of the cost increase can be seen from the higher cost of an increase in the volume of activity when compared with the cost decline as volume decreased activity. This study uses two models with the logarithm of the change of variable cost of sales, general, and admininistrative (operating expenses) as the dependent variable while the logarithmic change in operating income, dummy variable of revenue increase, and assets intensity as an independent variable. Research samples using 135 manufacturing companies in the period 2009-2011. This study could not find any cost stickiness in manufacturing companies in Indonesia. However, I found that the higher the intensity of the assets of the company led to the higher cost stickiness.