Makna Upacara Adat Nyangahatn Dalam Upaya Pelestarian Adat Dan Budaya Suku Dayak Kanayatn Di Kabupaten Landak Propinsi Kalimantan Barat
Main Author: | Berianto, Alexius |
---|---|
Other Authors: | Sunardi, Widiarto, Tri |
Format: | Thesis application/pdf |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP-UKSW
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uksw.edu/handle/123456789/3580 |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimanakah upacara adat Nyangahatn dan makna upacara adat Nyangahatn di Dusun Antema, Desa Pahokng, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Propinsi Kalimantan Barat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik studi kepustakaan, teknik wawancara, dan observasi langsung di lapangan. Penulis berusaha untuk memperoleh data dan menyimpulkan data berdasarkan literatur yang mendukung masalah penelitian. Di dalam masyarakat Desa Pahokng masih sangat kental di bidang budaya dan tradisi yang dilakukan secara turun-temurun sampai sekarang. Budaya dan tradisi tersebut masih ada dan masih dihormati dan diyakini sebagai suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh masyarakat. Dari berbagai tradisi dan budaya yang ada di masyarakat Desa Pahokng salah satunya adalah upacara adat Nyangahatn. Upacara adat Nyangahatn merupakan tradisi masyarakat dalam melantunkan doa-doa atau mantera kepada Jubata untuk memohon dan mendapatkan berkat serta keselamatan hidup. Makna yang dapat peneliti ambil dari upacara adat Nyangahatn ialah sebagai berikut: sebagai tanda penyerahan diri manusia kepada Jubata (Tuhan) karena Tuhan yang berkuasa atas semua kehidupan manusia.
- This study was aim to describe how Nyangahatn traditional ceremony and the meaning of Nyangahatn traditional ceremony in Antema Hamlet, Pahokng Village, Mempawah Hulu District, Landak District of West Kalimantan Province. The data were collecting by using library research, interview techniques, and direct field observations. The author attempted to obtain and concluded the data based on literature which supporting the research problem. In the community of Pahokng villagers, they were still holding tight their culture and tradition which carried down through the generations until today. The culture and the tradition still exist and believed to be a sufficiently respected and obligations that must be implemented by the community. From a variety of traditions and cultures that exist in the village of Pahokng, one of them is Nyangahatn ceremonies. Nyangahatn traditional ceremony is a tradition in the community to reciting prayers or mantras to Jubata to plead and get blessings and life safety. Based on the Nyangahatn traditional ceremony, the researcher concluded that the ceremony held as a sign of surrender to Jubata (God) because God has a power for over all human life.