Rekonstruksi Model Kelembagaan Sub Terminal Agribisnis (STA) Berbasis Structure Conduct Performance (SCP) di Jawa Tengah

Main Authors: Yuliawati, Hartono, Georgius
Format: Research application/pdf
Bahasa: ind
Terbitan: Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga , 2013
Online Access: http://repository.uksw.edu/handle/123456789/3319
Daftar Isi:
  • Laporan Tahunan/Akhir Penelitian Hibah Bersaing. Rekonstruksi Model Kelembagaan Sub Terminal Agribisnis (Sta) Berbasis Structure Conduct Performance (Scp) Di Jawa Tengah. Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun
  • Penelitian yang bertajuk “Rekonstruksi Model Kelembagaan Sub Terminal Agribisnis (STA) Berbasis Structure Conduct Performance (SCP) di Jawa Tengah Tahun pertama bertujuan untuk: 1) mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi peluang pemanfaatan STA oleh petani sayuran di Jawa Tengah; 2) mendeskripsikan stakeholder yang terlibat dalam pengelolaan dan pemanfaatan STA; 3) mendeskripsikan kinerja STA dalam pemasaran sayuran di Jawa Tengah dengan model pendekatan struktur, perilaku dan kinerja. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif- ekploratif. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive di tiga STA yang aktif di Jawa Tengah, yaitu STA Sewukan dan Ngablak di Kabupaten Magelang dan STA Jetis di Kabupaten Semarang. Penarikan 70 sampel petani sayuran dilakukan di tiga desa, ditentukan secara purposive dengan memilahkan petani yang memanfaatkan dan tidak memanfaatkan STA. Sampel petani yang memanfaatkan STA 34 orang dan yang tidak memanfaatkan STA 36 orang. Penentuan sampel pedagang secara convenience sampling, ditetapkan empat pedagang di masing-masing STA, sehingga terdapat 12 sampel pedagang. Teknik pengambilan data dilakukan melalui survey, observasi dan Focus Group Discussion (FGD). Analisis data dilakukan secara deskriptif dan kuantitatif. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan STA dengan pendekatan Model Regresi Logistik dan model/pendekatan kelembagaan StructureConduct-Performance (SCP) untuk mengetahui kinerja STA. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Peluang pemanfaatan STA oleh petani dipengaruhi oleh jarak tempat tinggal petani dengan STA, tingkat pengetahuan petani tentang STA dan ikatan informal petani dengan kelembagaan non STA. Variabel jarak tempat tinggal petani dengan STA dan ikatan informal petani dengan kelembagaan non STA berhubungan negatif dengan peluang memanfaatkan STA dan berhubungan positif dengan tingkat pengetahuan petani tentang STA; (2) struktur pasar oligopoli terdiferensiasi: (3) Perilaku pasar masih kurang memadai terutama dalam proses jual beli sayuran dilakukan tanpa grading, penentu harga lebih didominasi oleh pedagang dan hubungan dagang antara petani sayur dengan pedagang sebagai pelanggan belum banyak terjadi. Dengan demikian upaya pengembangan STA untuk memperkuat posisi tawar petani, dari “price taker” menjadi “price maker”dalam pemasaran produk pertanian masih mengalami kendala, sehingga diperlukan suatu kebijakan yang dapat dipakai sebagai dasar penyempurnaan STA menjadi lebih baik; (4) Kinerja pasar sudah relatif baik yakni dengan tingkat margin pasar yang relatif rendah dan bagian yang diterima petani relatif tinggi sudah bisa diperoleh keuntungan pedagang yang relatif tinggi Rencana tahapan berikutnya (tahun kedua) memiliki target khusus penelitian dengan lebih memfokuskan pada: 1) menyusun model pengembangan STA berbasis SCP yang dapat diaplikasikan; 2) menguji aplikasi model pengembangan STA berbasis SCP sebagai bahan masukan kebijakan bagi pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Target lainnya berupa luaran penelitian yaitu publikasi melalui seminar, artikel di jurnal nasional dan internasional.
  • Dibiayai oleh Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah VI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Hibah Program Penelitian Nomor: 001/K6/KL/SP/III/2013, tanggal 16 Mei 2013