Kajian Sosiologi Agama Terhadap Kesulitan Membangun Rumah Ibadah Dampak Dari Skb 2 Menteri (Study Kasus Hkbp Pondok Ungu Permai Di Bekasi)
Main Author: | Silitonga, Fritles |
---|---|
Other Authors: | Adi, Suwarto, Tampake, Tony |
Format: | Thesis application/pdf |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2023
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/29638 |
Daftar Isi:
- Penelitian ini mendeskripsikan kesulitan gereja HKBP di Bekasi dalam perijinan mendirikan rumah ibadah dikarenakan surat keputusan bersama dua menteri. Surat keputusan bersama dua menteri merupakan sebuah peraturan yang dikeluarkan pemerintah terhadap izin mendirikan rumah ibadah. Metode yang digunakan peneliti adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan suatu pendekatan atau penelusuran dalam memahami sebuah gejala sentral yang dimulai dari umum menuju ke khusus, bertujuan untuk mencoba menjawab dan meyelesaikan persoalan. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti yaitu wawancara mendalam sehingga dapat mengeksplorasi masalah yang terjadi terhadap sulitnya mendirikan rumah ibadah. Penelitian ini menggunakan studi kasus dengan pendekatan sosiologi agama. Dalam hal ini, studi kasus merupakan suatu proses pengolahan kasus secara ilmiah yang digunakan sebagai suatu penjelasan komprehensif yang memberikan gambaran atas sulitnya membangun rumah ibadah. Sehingga hasil dari penelitian ini dapat dilihat bahwa kehadiran rumah ibadah (gereja) ditengah masyarakat luas dapat diterima keberadaannya, tidak menutup diri sekalipun non kristen. Maka kebebasan beragama mampu hidup saling menghargai, peduli terhadap sesama, menerima segala perbedaan, hidup rukun dan harmonis antar umat beragama. Oleh karena itu, beragama dan bernegara harus mencerminkan sikap tolerasi agar kenyaman dan kesejahtera terlihat di dalam masyarakat tersebut.