Analisis Peran Aktor Dalam Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting Di Kelurahan Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga
Main Author: | Pratama, Gregorius Giri Surya |
---|---|
Other Authors: | Purnomo, Daru, Utomo, Alvianto Wahyudi |
Format: | Thesis application/pdf |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2023
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/29348 |
Daftar Isi:
- Stunting merupakan permasalahan yang serius di Indonesia dikarenakan hal ini dapat menghambat upaya pembangunan sumber daya manusia di Indonesia. Di Salatiga stunting menjadi prioritas pembangunan khususnya kelurahan Kutowinangun Lor yang menjadi salah satu kelurahan dengan prevalensi cukup tinggi. Skripsi ini melalui perspektif Peter M Blau yaitu tentang teori pertukaran bagaimana peran aktor dalam menurunkan prevalensi di kelurahan Kutowinangun Lor. Metode yang diterapkan adalah metode penelitian Kualitatif, penelitian ini menempatkan peneliti sebagai instrument penelitian, teknik pengumpulan data kemudian melakukan analisis data yang bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari generalisasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya pertukaran serta adanya kejelasan peran antar aktor yaitu pihak eksternal (Kelurahan,Kelsi,TPK,KSI, dan Lembaga terkait) dengan pihak internal (Keluarga) yang dalam hal ini memiliki peran secara bersama-sama menurunkan angka prevalensi stunting di kelurahan Kutowiangun Lor. Oleh karena itu seluruh aktor internal (keluarga) maupun eksternal (lembaga) harus dapat terus bersinergi sehingga mampu mewujudkan target pemerintah kota Salatiga yaitu mengenai zero stunting di kelurahan Kutowinangun Lor dan membangun sumber daya manusia di Indonesia menjadi lebih baik lagi.
- Stunting is a serious problem in Indonesia because it can hamper human resource development efforts in Indonesia, in Salatiga stunting is a development priority, especially in Kutowinangun Lor village which is one of the villages with a high prevalence. This thesis is through Peter M Blau's perspective on exchange theory how the role of actors in reducing prevalence in Kutowinangun Lor village. The method applied is Qualitative research method, this research places the researcher as a key instrument, data collection techniques then conduct inductive / qualitative data analysis, and qualitative research results emphasize meaning over generalization. The results of this study indicate that there is an exchange and clarity of roles between actors, namely external parties (Kelurahan, Kelsi, TPK, KSI, and related institutions) and internal parties (Family) which in this case have a role in jointly reducing the prevalence of stunting in Kutowiangun Lor village. Therefore, all internal (family) and external actors (institutions) must be able to continue to work together so that they can realize the government's target of zero stunting in Kutowinangun Lor village and build better human resources in Indonesia.