Folklor Saka Mese Nusa sebagai Basis Teologi Lokal Relasi Islam-Kristen di Seram Bagian Barat
Main Author: | Pentury, Marcho David |
---|---|
Other Authors: | Timo, Ebenhaizer Imanuel Nuban, Samiyono, David |
Format: | Thesis application/pdf |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://repository.uksw.edu/handle/123456789/25965 |
Daftar Isi:
- Tulisan ini bermaksud untuk menggambarkan dan menjelaskan, bagaimana folklor saka mese nusa (baca:jaga baik-baik pulau) menjadi sumber teologi lokal. Tujuannya untuk menerjemahkan karya Ilahi pada struktur budaya dan lingkungan sosial masyarakat setempat. Metode yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif, serta wawancara dan studi pustaka digunakan untuk mendapatkan data. Selama ini masih saja ada streotip dan prasangka (prejudice) terhadap orang yang berbeda agama di masyarakat, sehingga membuat masyarakat terbagi atas kelompok agama. Tetapi tulisan ini menyingkapkan bahwa folklor dapat mengintegrasikan perbedaan agama antara orang Kristen Piru dan orang Islam Buton di Seram Bagian Barat. Ini kemudian menjadi pintu masuk untuk membangun suatu teologi yang bersifat sungsang dari bawah ke atas (teologi lokal) dengan harapan untuk meminimalisir persepektif bibliosentris, yang menyatakan diri paling benar dan tidak terjebak pada hermeneutik kecurigaan terhadap sesama umat beragama. Tulisan ini berkesimpulan bahwa teologi lokal yang dibangun dengan folklor saka mese nusa sangat kontributif untuk menjadikan teologi itu sekongkrit mungkin, dan bisa menggumuli suatu konteks lokal yang di dalamnya ada diferensiasi agama.