Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa dan Dampaknyaterhadap Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Metode Diskusi Syndicate Group Kelas X 3 SMK Negeri I Ngablak Magelang Semester II

Main Author: Giyono
Other Authors: Rahardjo, Widi, Dewi Koeswanti, Henny
Format: Thesis application/pdf
Bahasa: ind
Terbitan: Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP-UKSW , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.uksw.edu/handle/123456789/2292
Daftar Isi:
  • Lembar Pengesahan tidak disertai tanda tangan dosen pembimbing
  • Masih terdapatnya ketidakaktifan siswa saat proses pembelajaran salah satu penyebapnya adalah pembelajaran yang masih didominasi oleh guru yang hanya menerapkan metode ceramah. Tujuan dilakukanya Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk memperbaiki kondisi yang terjadi didalam kelas. Penerapan diskusi jenis syndicate group merupakan alternatif untuk meningkatkan keaktifan belajar dan hasil belajar siswa. Jenis metodologi penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) model Kemmis dan Taggart yang terdiri dari 2 (dua) siklus tindakan dan di setiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X 3 SMK N I Ngablak berjumlah 20 siswa dimana terdiri atas 11 laki – laki dan 9 perempuan. Teknik analisa data menggunakan deskriptif kualitatif yaitu dengan melihat hasil pengamatan dan refleksi tentang peningkatan aktivitas belajar siswa tahap pra siklus, siklus 1, dan siklus 2. Selain itu analisa data juga menggunakan deskriptif kuantitatif yang memaparkan mengenai peningkatan prosentase aktivitas belajar siswa tahap pra siklus, siklus 1, dan siklus 2 serta peningkatan hasil belajar siswa pada masing – masing siklus sebagai dampak positifnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap pra siklus prosentase aktivitas belajar siswa dengan indikator aktif terlibat dalam proses belajar, dapat mengkritisi, serta terlibat aktif dalam proses komunikasi hanya 11,25% saja dan berpengaruh pada hasil belajar siswa yang nilai rata – ratanya hanya 61,25. Pada siklus 1 setelah menerapkan metode diskusi jenis syndicate group prosentase keaktifan belajar siswa meningkat menjadi 75% dan peningkatan tersebut berdampak terhadap hasil belajarnya yang juga meningkat menjadi 75,25. Pada siklus 2 prosentase aktivitas belajar siswa meningkat lagi menjadi 86,75% dan peningkatan tersebut juga berdampak terhadap hasil belajarnya yang juga meningkat menjadi 87,25. Oleh karena itu, hasil penelitian ini menerima dan membuktikan kebenaran hipotesis yang menyatakan apabila dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan diterapkan metode diskusi kelompok jenis syndicate group, maka dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa serta berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.