Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Metode Pembelajaran Demonstrasi pada Siswa Kelas V SDN Cepokokuning Kabupaten Batang Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012
Main Author: | Nur, Khasanah |
---|---|
Other Authors: | Slameto |
Format: | Thesis application/pdf |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PSKGDJ FKIP-UKSW
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uksw.edu/handle/123456789/2157 |
Daftar Isi:
- Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata kelas untuk pelajaran IPA pada materi pesawat sederhan masih tergolong rendah. Dalam kegiatan pembelajaran, sangat penting artinya baru guru untuk menggunakan metode tertentu yang bersifat inovatif agar suasana belajar tidak monoton dan membosankan bagi siswa. Karena jika pembelajaran kurang menarik, bisa membuat siswa kurang memperhatikan, bermain sendiri atau membuat gaduh dalam ruangan kelas. Hal ini tentu saja kurang kondusif bagi penerimaan siswa, yang tentu saja memberikan pengaruh kurang baik bagi hasil belajar. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 3 tahap yakni tahap perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan dan pengamatan, dan tahap refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN Cepokokuning Kabupaten Batang sebanyak 34 siswa. Teknik pengumpulan data dengan teknik tes dan teknik observasi. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif komparatif yang meliputi jumlah, skor maksimal-minimal, persentase, membandingkan dan grafik/diagram. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA materi pesawat sederhana setelah menggunakan metode demonstrasi. Pada siklus I, dengan KKM mapel IPA = 60, siswa yang tuntas 23 anak (67,65%), sedangkan pada siklus II siswa yang tuntas 32 anak (94,12) Skor rata-rata pada kondisi awal (prasiklus) sebesar 52,94. Pada pelaksanaan siklus I skor rata-rata meningkat menjadi 66,18, dan pada siklus II skor rata-rata meningkat menjadi 75,15 Disarankan kepada guru untuk memiliki banyak informasi dan kemampuan kreatif inovatif dalam kegiatan pembelajaran. Guru perlu membuat situasi pembelajaran yang menyenangkan dan menarik minat siswa. Dengan demikian siswa termotivasi untuk memberikan perhatian yang lebih baik pada materi yang disampaikan guru.