Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Tema Peristiwa dengan Menggunakan Alat Peraga Siswa Kelas I SD Negeri Keputon 01 Blado Batang Semester 2 Tahun 2011/2012
Main Author: | Wasirah |
---|---|
Other Authors: | Slameto |
Format: | Thesis application/pdf |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PSKGDJ FKIP-UKSW
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uksw.edu/handle/123456789/2130 |
Daftar Isi:
- Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah bahwa pembelajaran yang diberikan kepada siswa kelas rendah adalah pembelajaran kontekstual yang mendasarkan pada pengalaman belajar siswa. Dalam pembelajaran tematik menekankan penggunaan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran, sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi siswa.Untuk itu pembelajaran perlu dirancang dengan menggunakan alat peraga yang menggantikan keadaan realita. Permasalahan yang dirumuskan adalah apakah upaya meningkatkan prestasi belajar tema peristiwa dapat dengan menggunakan alat peraga siswa kelas I SD Negeri Keputon 01 Blado Batang Semester 2 Tahun 2011/2012. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research. Model PTK yang digunakan adalah model spiral dari Stephen Kemmis dan Robin Mc. Taggart dengan menggunakan 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 3 tahap yakni 1) perencanaan tindakan (planning), 2) pelaksanaan tindakan (action) dan pengamatan (observation), dan 3) refleksi (reflection). Subyek penelitian adalah siswa kelas I SD Negeri Keputon 01 Blado Batang sebanyak 21 siswa. Teknik pengumpulan data adalah teknik tes dan teknik observasi. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif komparatif yang meliputi perbandingan rata-rata, skor minimal, skor maksimal, dan persentase antar siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar tema peristiwa dapat diupayakan dengan menggunakan alat peraga siswa kelas I SD Negeri Keputon 01 Blado Batang semester 2 tahun 2011/2012. Hal ini nampak pada perbandingan skor rata-rata prestasi belajar tematik siswa yakni pada kondisi pra siklus 61; siklus 1 naik menjadi 70 dan siklus 2 naik lagi menjadi 76. Persentase ketuntasan belajar naik dari prasiklus 71,4%, siklus 1 sebesar 61,9% dan siklus 2 naik menjadi 100%. Ada kenaikan skor minimal dari pra siklus 60, siklus 1 sebesar 60, dan naik di siklus 2 menjadi 70. Begitu pula skor maksimal dari pra siklus 90, siklus 1 sebesar 90 dan siklus 2 mencapai 90. Saran yang diberikan adalah bahwa guru hendaknya mengubah pembelajarannya menjadi pembelajaran tematik yang berpusat pada siswa dengan mendesain pembelajaran menggunakan alat peraga.