Analisis Kebijakan Revolusi Kesehatan Ibu dan Anak pada Aspek Sumber Daya Manusia Kesehatan di Puskesmas Waepana Kecamatan Soa – Kabupaten Ngada – NTT

Main Author: Gae Dopo, Agnes
Other Authors: Fredy Karwur, Ferry, Therik, Wilson M.A
Format: Thesis application/pdf
Bahasa: ind
Terbitan: Program Studi Ilmu Keperawatan FIK-UKSW , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.uksw.edu/handle/123456789/2021
Daftar Isi:
  • Lembar Pengesahan tidak disertai tanda tangan dosen pembimbing
  • NTT adalah salah satu daerah dengan performansi yang buruk untuk tingkat AKI dan AKB. Hasil Survei Kesehatan Nasional menempatkan NTT sebagai provinsi penyumbang terbesar AKI dan AKB di Indonesia yakni pada tahun 2007 tercatat, AKI mencapai 228/100.000 KH dan AKB mencapai 34/1000 KH. Akar permasalahan dari tingginya AKI dan AKB di NTT adalah masih rendahnya cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan yang memadai. Untuk mengatasi persoalan ini, pemerintah melalui Dinas Kesehatan Provinsi NTT bekerja sama dengan AIPMNH AusAID mencanangkan program Revolusi KIA yang terdiri dari 6 (enam) aspek pendukung yang salah satunya adalah Aspek SDM Kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif melalui wawancara mendalam (indepth interview), observasi dan studi dokumentasi untuk menganalisis aspek SDM Kesehatan dilihat dari segi kuantitas, kualitas dan performansinya di lapangan terkait adanya Revolusi KIA. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemerintah daerah Kebupaten Ngada berupaya meningkatkan jumlah SDM kesehatan melalui perekruitan CPNS dan PTT. Sedangkan untuk menjaga kualitasnya, pemerintah melakukan upaya dengan memberikan persyaratan pencalonan bagi para calon tenaga kesehatan, memfasilitasi pendidikan lanjutan bagi tenaga kesehatan yang telah ada dan memberikan pelatihan kesehatan. Selain itu, tingkat performansi atau kinerja SDM kesehatan di Puskesmas Waepana, masih jauh dari harapan di mana tidak semua tenaga kesehatan melakukan tugas pokok, fungsi dan perannya dengan maksimal, hal ini di pengaruhi oleh beban kerja yang semakin meningkat, adanya ketidak-seimbangan antara pemenuhan hak dan kewajiban bagi tenaga kesehatan dari pemerintah Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya peningkatan jumlah yang signifikan sejak adanya Revolusi KIA. Namun demikian, jumlah tersebut belum mencukupi kebutuhan akan tenaga kesehatan di wilayah Kecamatan Soa. Selain itu, berbagai upaya peningkatan kualitas tenaga kesehatan terus menerus dilakukan melalui studi lanjut dan pelatihanpelatihan bagi tenaga kesehatan. Sedangkan dalam hal performansi SDM Kesehatan belum mencapai hasil yang maksimal seperti yang diharapkan dalam Revolusi KIA. Untuk itu disarankan agar baik pembuat kebijakan maupun pelaksana kebijakan diharapkan memahami tugas pokok, fungsi dan perannya masing-masing dalam menyukseskan Revolusi KIA dan perlunya dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Revolusi KIA di masyarakat untuk mengetahui bagaimana kebijakan ini diimplementasikan di lapangan.