Sejarah Transmigrasi di Dusun Purwosari, Desa Suatang, Kecamatan Pasir Belengkong, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Sebuah Kajian Sosial Ekonomi
Main Author: | Sulastriningsih |
---|---|
Other Authors: | Wuryani, Emy |
Format: | Thesis application/pdf |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP-UKSW
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uksw.edu/handle/123456789/17439 |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah transmigrasi, usaha sosial ekonomi yang dilakukan para transmigran di Dusun Purwosari, Desa Suatang, Kecamatan Pasir Belengkong, Kalimantan Timur agar dapat bertahan hidup di wilayah transmigrasi. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode sejarah dengan menggunakan pendekatan multidimensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transmigrasi di Dusun Purwosari yang dilaksanakan pada tahun 1995-1996, dengan memberangkatkan sebanyak 100 Kepala Keluarga yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Barat. Mereka mengikuti program transmigrasi dengan tujuan memperbaiki taraf hidup yang lebih baik. Mata pencaharian masyarakat transmigran yaitu dengan bercocok tanam, berdagang sayur, membuka toko kelontong dan menjadi karyawan di PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) XIII. Saat ini kehidupan ekonomi masyarakat transmigran di Dusun Purwosari lebih baik. Mereka telah memiliki lahan lebih dari dua hektar serta dapat menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi.
- This research was conducted to determine the history of transmigration, the socio-economic effort carried out by the transmigrants at Purwosari, Suatang Village, Pasir Belengkong Sub-district, West Borneo in order to survive in the transmigration area. Historical method using a multidimensional approach is used in this research. The result showed that transmigration held on Purwosari in 1995-1996, by sending 100 families from Central Java and West Java. They joined the transmigration program with the aim of improving better standard of living. Their livelihoods are farming, trading, opening grocery stores, and becoming employees at PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIII. Now, the transmigrants in Purwosari have better economic life. They also have more than two hectares of land and they can send their children to colleges.