Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) dan Inquiry Ditinjau dari Hasil Belajar dalam Pembelajaran IPA Kelas V SD Gugus Maruto Bawen
Main Author: | Supriyati |
---|---|
Other Authors: | Mawardi |
Format: | Thesis application/pdf |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP-UKSW
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uksw.edu/handle/123456789/16092 |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan keefektifan model pembelajaran Group Investigation (GI) dengan model pembelajaran Inquiry ditinjau dari hasil belajar IPA siswa kelas V SD Gugus Maruto Bawen. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research) dengan nonequivalent control group design sebagai desainnya. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD N Samban 02 (SD imbas) dan VC SDIP H. Soebandi (SD swasta) sebagai kelompok eksperimen serta siswa kelas V SD N Samban 01 (SD imbas) dan VB SDIP H. Soebandi (SD swasta) sebagai kelompok kontrol. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari model Group Investigation dan Inquiry sebagai variabel bebas dan hasil belajar sebagai variabel terikat. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes dan observasi. Teknik analisis data menggunakan uji Independent Sample T Test yang dikenakan pada nilai posttest dan gain score. Hasil uji t nilai posttest kelompok eksperimen dan kontrol menunjukkan t hitung -1,182 dan t tabel 1,985 dengan signifikansi 0,240. Hasil uji t gain score kelompok eksperimen dan kontrol menunjukkan t hitung 0,468 dan t tabel 1,985 dengan signifikansi 0,641. Karena nilai signifikansi > 0,05 dan t hitung < t tabel maka H0 diterima yaitu tidak ada perbedaan hasil belajar yang signifikan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan Inquiry ditinjau dari hasil belajar IPA siswa kelas V SD Gugus Maruto Bawen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Group Investigation dan Inquiry efektif digunakan dalam pembelajaran IPA di kelas V SD Gugus Maruto. Hal ini juga didasarkan pada tingkat ketuntasan hasil belajar siswa yang mencapai batas kriteria ketuntasan klasikal 85% dengan KKM 65. Saran yang dapat penulis ajukan berkenaan dengan penelitian ini adalah guru dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) atau Inquiry dalam pembelajaran IPA sebagai alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa, yang disesuaikan dengan karakteristik siswa.