Peningkatkan Kemampuan Menjumlahkan dan Mengurangkan Pecahan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achivement Division (STAD) pada Siswa Kelas 5
Main Author: | Yantik, Widi |
---|---|
Other Authors: | Purba, Romirio Torang |
Format: | Thesis application/pdf |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP-UKSW
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uksw.edu/handle/123456789/15733 |
Daftar Isi:
- Tidak diijinkan karya tersebut diunggah ke dalam aplikasi Repositori Perpustakaan Universitas.
- Latar belakang permasalahan dalam penelitian ini adalah nilai keterampilan menjumlahkan dan mengurangkan pecahan siswa kelas 5 SD Negeri 2 Kebumen masih banyak yang belum mencapai nilai KKM yaitu ≥ 75. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah guru belum menggunakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa. guru cenderung hanya menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran. Kebanyakan siswanya kurang aktif dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menjumlahkan dan mengurangkan pecahan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achivement Division (STAD). Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru kelas 5 SD N 2 Kebumen. Penelitian ini menggunakan model Kemmis & taggart. Model ini terdiri dari empat tahap yaitu, (1) Perencanaan, (2) Tindakan, (3) Observasi, dan (4) Refleksi. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas 5 SD N 2 Kebumen yang terdiri dari 11 perempuan dan 6 laki-laki. Metode pegumpulan data menggunakan observasi dan tes objektif. Tes objektif digunakan untuk mengukur kemampuan menjumlahkan dan mengurangkan pecahan, sedangkan lembar observasi bertujuan untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran. Validitas instrumen dilakuakan melalui SPSS. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan nilai yang diperoleh siswa pada pra siklus presentase ketuntasannya 41,2%, sedangkan pada siklus 1 siswa yang tuntas mencapai 64,7% dan pada siklus 2 mengalami peningkatan menjadi 88,2% siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM. Selain itu siswa juga lebih aktif, dapat bekerjasama sesama temannya dan bertanggung jawab. Saran dalam penelitian ini adalah agar guru dapat mengunakan model pembelajaran yang memicu keatifan, kreatifitas dan dapat memotivasi siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achivement Division (STAD). Untuk selanjutnya guru juga diharapkan menggunakan model pembeajaran kooperatif tipe Student Teams Achivement Division (STAD) tidak hanya pada mata pelajaran Matematika namun pada mata pelajaran yang lainnya.