Strategi Penentuan dan Implikasi Pemekaran WIlayah Desa Terhadap Pelayanan Publik
Main Author: | Madjangga, Martinus Hinna Hering |
---|---|
Other Authors: | Wiloso, Pamerdi Giri, Purnomo, Daru |
Format: | Thesis application/pdf |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Program Studi Sosiologi FISKOM-UKSW
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uksw.edu/handle/123456789/1412 |
Daftar Isi:
- Lembar Pengesahan tidak disertai tanda tangan dosen pembimbing
- Berangkat dari pemberlakuan desentralisasi yang diikuti otonomi daerah dan juga terbuka lebarnya pemekaran daerah hingga tingkat desa. Hal itu merupakan sebuah langkah untuk mendekatkan pelayanan publik yang holistik kepada masyarakat, yang dulunya berpusat pada pusat (top down) yang kemudian ke daerah (buttom up) sehingga pada akhirnya mensejahterakan masyarakat. Penelitian ini difokuskan pada dua persoalan penelitian yaitu, Pertama, implikasi pemekaran desa terhadap pelayanan publik di desa Marada Mundi sejak terbentuk menjadi desa defenitif, Kedua, faktor - faktor apa sajakah yang mendukung dan menghambat kinerja pelayanan kepada masyarakat di tingkat desa. Dalam penelitian ini berangkat dari frame teori pemekaran wilayah dan pelayanan publik, namun dalam penelitian tidak memfokuskan pada proses pemekaran ditingkat desa, akan tetapi lebih melihat pelayanan publik setelah terbentuk menjadi desa baru. Maka untuk itu penelitian ini hanya menggambarkan pembentukan desa Marada Mundi sebagai titik masuk dalam melihat pelayanan publik setelah menjadi desa defenitif. Selama ini bentuk pelayanan publik di Indonesia sering dikeluhkan oleh masyarakat, keluhan itu perlu di jelaskan dengan studi lapangan sehingga mendapatkan gambaran akan pelaksanaan pelayanan publik yang sebenarnya, khsusunya yang terjadi di desa Marada Mundi. Hasil penelitian dan hasil analisis didapatkan kesimpulan, Pertama, pelayanan publik sudah terjadi, namun belum terlaksana secara optimal. Artinya Masyarakat sudah terasa terbantukan dibeberapa aspek pelayanan yang diberikan pemerintah desa Marada Mundi, namun meninggalkan banyak pekerjaan rumah untuk adanya perbaikan dan pemaksimalan pelayanan kepada masyarakat sehingga masyarakat merasa terpenuhi kebutuhannya. Hal lain dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM), baik itu melalui pendidikan, kesehatan, serta pendapatan perkapita perlu dicermati secara serius, sehingga hal mendasar seperti ini dapat terpenuhi. Kedua, kekuatan kekerabatan dan tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi menjadi peluang besar dalam terus memperbaiki kualitas pelayanan publik didesa Marada Mundi. Disisi yang lain SDM yang masih minim, kecemburuan sosial, kepemimpinan, serta ekonomi masyarakat desa yang pada umumnya masih petani, merupakan penghambat kinerja pelayanan publik, maka perlu dipikirkan secara serius. Oleh karenanya perlu evaluasi yang menyeluruh pelayanan publik pada tingkat desa sehingga pelayanan yang holistik dalam rangka mensejahterakan masyarakat itu sendiri.
- Start from decentralization application followed by teritory autonomy as well as opened processing of making teritory to the countryside. That thing is a stride to be closer to the public service that holistic to society, that used to concentrate on the center (top down) and then going to areas ( buttom up) so that secure and prosperous the society. This research is focussed to two researches problem that is, First, implication of processing of making teritory about public service in Marada Mundi village since formed to become the definitif countryside, second, whar factors that support and hamper the performance service to society in countryside level. In this research starts from the frame of processiing of making teritory and public service, but the research does not focus at the process of making teritory in countryside level, but it is more attention to the public service after formed to be the new countryside. Hence this research is only depicting the form of countryside of Marada Mundi as the fissure to notice the public service after becoming countryside defenitif. During this time, the form of public service in Indonesia is often griped by society, so the complaint needs to be explained with the field study so can get the picture of realization of the real public service, especially happen in Marada Mundi village. Result of research analysis got conclusions, First, public service have been done, but it is not optimal yet. It means that the society have been assisted in some aspects given by government of Marada Mundi village, but it leaves many homeworks to the existence of repair and maximum service to society so that the requirement of society feel fufilled. Other thing in increasing of human resource ( SDM), such as by the education, health, and also earnings per capita need careful seriously, so that elementary matter like this can be fufilled. Second, consanquinity strength and mount of the high society participation become the big opportunity in continued to improve the quality of public service in Maranda Mundi village. Other side of human resource is still minimum, social jealousy, leadership, and also economics of villagers which generally is still farmer, representing public service performance resistor, hence, it is requirded to be thought seriously. Because of that, need the evaluation on the whole public service at countryside level so that service which holistic in order to secure and prosperous society itself.