Pemetaan Curah Hujan Menggunakan Metode Isohyet: Studi Kasus Kota Semarang

Main Author: Lesawengan, Rifan N.S.
Other Authors: Prasetyo, Sri Yulianto Joko
Format: Thesis application/pdf
Bahasa: ind
Terbitan: Program Studi Teknik Informatika FTI-UKSW , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.uksw.edu/handle/123456789/13498
Daftar Isi:
  • Curah hujan menjadi faktor penting dalam memanfaatkan lahan kota semarang baik sebagai lahan hunian maupun sebagai lahan perkebunan, hal ini dikarenakan curah hujan sangat mempengaruhi tingkat ketersediaan air tanah yang dapat dimanfaatkan sebagai kebutuhan hidup. Perolehan data hujan dengan metode point rainfall tersebut tidak dapat menggambarkan tingkat curah hujan dalam luas wilayah tertentu sehingga diperlukan penerapan metode pemetaan curah hujan yaitu metode isohyet untuk memperoleh gambaran tingkat curah hujan.. Dengan menerapkan metode isohyet maka diperoleh hasil persentase tingkat curah hujan kota semarang 6,25% memiliki tingkat curah hujan tinggi dan 93,75% wilayah dengan tingkat curah hujan menengah. Berdasarkan angka tersebut maka dapat disebutkan bahwa kota semarang memiliki tingkat curah hujan yang merata dengan kategori menengah.
  • Rainfall is an important factor in utilizing the land of Semarang city, both as residential and plantation. It is because rainfall greatly affects the level of availability of groundwater that can be utilized as the necessities of life. The rain data acquisition with point rainfall method cannot describe the level of rainfall in a particular area, so that required to apply a rainfall mapping method, called ishoyet, to obtain an overview of rainfall level. By applying isohyet method, it showed the difference of rainfall level, it found that 62.5% of the area in Semarang had very high rainfall level. Then, 93.75% of the area in the city had medium level of rainfall. Based on the findings, it could be concluded that Semarang has average level of rainfall in medium category.