Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough terhadap Materi Stand Up Comedy Mengenai Kaum Gay yang Dibawakan oleh Pandji Pragiwaksono
Main Author: | Pattipeilohy, Amelia Prisilia |
---|---|
Other Authors: | Suwartiningsih, Sri, Sampoerno |
Format: | Thesis application/pdf |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Program Studi Komunikasi FISKOM-UKSW
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uksw.edu/handle/123456789/12787 |
Daftar Isi:
- Tidak diijinkan karya tersebut diunggah ke dalam aplikasi Repositori Perpustakaan Universitas dikarenakan tidak ada keterangan tanggal lulus ujian discan lembar pengesahan.
- Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender atau yang dikenal dengan LGBT saat ini di pandang sebagai perilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat Indonesia. Karena penolakan yang dilakukan oleh masyarakat, kelompok ini kemudian menjadi salah satu yang termarjinalkan di Indonesia. Pandji Pragiwaksono yang adalah seorang stand-up comedian, mengangkat salah satu dari isu LGBT yaitu gay, sebagai materi dalam penampilannya di tur stand-up comedy Mesakke Bangsaku. Tujuan di angkatnya materi ini ialah karena harapan Pandji agar masyarakat menjadi sadar akan keberadaan kaum ini. Penelitian ini kemudian membedah materi mengenai isu gay yang di bawakan Pandji dengan menggunakan analisa wacana kritis milik Norman Fairclough, dengan tujuan untuk melihat struktur teks, praktik wacana, dan praktik sosio kultural di dalamnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari aspek analisis teks, Pandji menggunakan kata-kata seperti “sahabat” dan “teman” untuk menunjukan kedekatannya dengan kaum ini, di satu sisi Pandji tetap menggunakan struktur dan teknik stand-up comedy dalam pembawaan materinya. Yang kedua dari aspek praktik wacana, peneliti melihat bahwa Pandji memiliki harapan besar untuk perubahan di Indonesia, dan harapan untuk perubahan tersebut ia ingin di mulai oleh para pemuda, maka Pandji dalam menyampaikan keresahannya mengenai ketidak adilan pada kaum gay, menargetkan pemuda sebagai target untuk melakukan perubahan terlebih dahulu. Yang ketiga dari aspek praktik sosio kultural, Pandji melihat bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang apatis mengenai isu-isu LGBT khususnya gay sehingga kemudian menempatkan mereka sebagai kaum marjinal.
- Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender or we all know as LGBT is now seen as deviant behavior that is not in accordance with the norms adopted by the society Indonesia. Because of the rejection by the society, LGBT became one of the marginalized in Indonesia. Pandji Pragiwaksono which is a stand-up comedian, to discuss one of LGBT issue, gay as one of the topics during an appearance at stand-up comedy tour Mesakke Bangsaku. Purpose in this matter is adopted by Pandji, so that people become aware of the existence of this people. This study aims to dissect the topics on gay issues by Pandji using of critical discourse analysis belonged to Norman Fairclough, with the aim to see the structure of the text, discourse practice and socio-cultural practice in it. The results showed that from the aspect of text analysis, Pandji using words such as “friends” to show the proximity with that group, in other hand Pandji still using structure and techniques of stand-up comedy. The second aspect is the practice of discourse, Pandji has high hopes for transformation in Indonesia, and hope for the changes he wants to start by the youth, then Pandji tell he concerns regarding the injustice on gays, he targeting youth people as a target to do changes in advance. A third aspect is socio-cultural practices, Pandji see that Indonesian people is a society that is apathetic about LGBT issues, especially gay, so they put gay people as the marginalized.