Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Somatik, Auditori, Visual, Intelektual (SAVI) pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Kecandran 01 Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014

Main Author: Kusumaningtyas, Rinda
Other Authors: Wasitohadi
Format: Thesis application/pdf
Bahasa: ind
Terbitan: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP-UKSW , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.uksw.edu/handle/123456789/11992
Daftar Isi:
  • Latar belakang dalam masalah ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan salah satu penyebabnya adalah kurang menariknya proses pembelajaran sehingga siswa cepat merasa bosan dan kurang tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Melihat kenyataan di atas, dipandang sangat memprihatinkan sehingga perlu dilakukan suatu inovasi pembelajaran agar hasil belajar IPA dapat meningkat. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Kecandran 01 semester II tahun pelajaran 2013/2014 melalui model pembelajaran SAVI. Penelitian ini termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model dari Kurt Lewin. Dalam penelitian ini digunakan model pembelajaran Somatik, Auditori, Visual, Intelektual (SAVI). Dengan melewati dua tahap siklus, yang setiap siklusnya terdiri dari tiga kali pertemuan. Subjek dalam penelitian ini melibatkan siswa kelas 4 SD Negeri Kecandran 01 yang berjumlah 32 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes, observasi dan dokumentasi serta teknik analisis data yang digunakan adalah analisis ketuntasan dan analisis komparatif hasil belajar. Penelitian ini dikatakan berhasil secara klasikal apabila minimal 90% siswa mendapatkan nilai > 70. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran SAVI dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Kecandran 01 pada semester II tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan nilai rata-rata kelas pra siklus dari 73,06 menjadi 79,84 pada siklus I serta meningkat lagi pada siklus II nilai rata-rata kelas menjadi 83,43. Dapat pula terlihat pada jumlah siswa tuntas pada pra siklus yaitu 20 orang menjadi siswa tuntas 28 orang pada siklus I dan meningkat kembali menjadi 31 siswa tuntas pada siklus II. Maka jumlah siswa yang tuntas lebih dari yang ditargetkan oleh peneliti yaitu 96% dari indikator kerja 90% siswa tuntas.