Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Thidiazuron dan Asam Naftalena Asetat terhadap Daya Regenerasi Kalus Artemisia cina Berg ex Poljakov = Effect of Thidiazuron and Naftalene Acetic Acid in Artemisia cina Berg ex Poljakov Callus Regeneration
Main Author: | Tunjungsari, Aini Yanuar |
---|---|
Other Authors: | Pudjihartati, Endang |
Format: | Thesis application/pdf |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Program Studi Agroekteknologi FPB-UKSW
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uksw.edu/handle/123456789/11902 |
Daftar Isi:
- Tidak diijinkan karya tersebut diunggah ke dalam aplikasi Repositori Perpustakaan Universitas dikarenakan akan diterbitkan di jurnal lain.
- Kalus hasil transformasi genetik, induksi variasi somaklonal maupun induksi poliploidi perlu dilakukan regenerasi untuk mendapatkan tanaman yang utuh. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui pengaruh zat pengatur tumbuh TDZ dan NAA terhadap regenerasi kalus tanaman Artemisia cina Berg ex Poljakov serta 2) mengetahui kombinasi TDZ dan NAA terbaik untuk regenerasi kalus Artemisia cina Berg ex Poljakov. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak kelompok (RAK) yang di susun secara faktorial dan masing masing diulang sebanyak lima kali. Media regenerasi yang di pakai adalah MS + BAP 0,1 mg.L-1 dengan kombinasi TDZ ( 0 mg.L-1, 1 mg.L-1, 1,5 mg.L-1 dan 2 mg.L-1) dan NAA (0 mg.L-1, 0,1 mg.L-1, 0,3 mg.L-1 dan 0,5 mg.L-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi TDZ dan NAA mempunyai pengaruh yang sama yaitu dapat mempercepat waktu pembentukan bintik hijau, meningkatkan persentase embrio somatik yang membentuk bintik hijau, meningkatkan jumlah embrio somatik total dan memperlambat perubahan warna kalus menjadi coklat (penuaan). Selain itu, peningkatan NAA dapat mempercepat waktu pembentukan akar. Interaksi TDZ dan NAA memiliki pengaruh yang signifikan pada persentase embrio simatik yang membentuk bintik hijau. Kombinasi perlakuan 1 mg.L-1, 1,5 mg.L-1 , 2 mg.L-1 TDZ dengan 0,3 mg.L-1, 0,5 mg.L-1 NAA, mampu menghasilkan persentase embrio somatik yang membentuk bintik hijau relatif tinggi.
- Callus derived from genetic transformation, somaclonal variation and polyploid induction must be regenerated into a plantlet. The aims of this research were to determine 1) the effect of plant growth regulators TDZ and NAA on regeneration of Artemisia cina Berg Ex Poljakov callus and 2) the best combination of both for callus regeneration. This research was conducted in factorial experiment and randomized complete block design (RCBD) using 5 repetitions. Murashige Skoog (MS) medium supplemented with 0.1 mg.L-1 of BAP and added the combination of TDZ (0 mg.L-1, 1 mg.L-1, 1.5 mg.L-1 and 2 mg.L-1) and NAA (0 mg.L-1, 0.1 mg.L-1, 0.3 mg.L-1 and 0.5 mg.L-1) to used as explants regeneration. Increasing TDZ and NAA concentrations brought similar effects to callus accelerated green spot formation, higher percentage of green spots-forming somatic embryo, higher number of somatic embryo, and retarded callus senescence. Additionally, NAA accellerated root formation. Interactions of TDZ and NAA had significant effect only on the percentage of green spots-forming somatic embryos. Combination of three TDZ concentrations (1 mg.L-1, 1.5 mg.L-1 and 2 mg.L-1) and two NAA concentrations (0.3 mg.L-1 and 0.5 mg.L-1) are able to produce relatively high precentage of the green spot formation.