Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas V SDN Kecis Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

Main Author: Kriswindarti
Other Authors: Sunardi
Format: Thesis application/pdf
Bahasa: ind
Terbitan: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP-UKSW , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.uksw.edu/handle/123456789/11171
Daftar Isi:
  • Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi dan hasil belajar IPA pada siswa, karena siswa tidak paham dengan materi pelajaran yang diajarkan, siswa takut bertanya pada guru dan siswa merasa bosan dengan guru yang terus berceramah. Selain itu guru belum pernah mencoba model pembelajaran lain selain model pembelajaran konvensional, sehingga peneliti merumuskan masalah “Apakah dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar IPA kelas V SD Negeri Kecis Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo?”. Berdasarkan permasalahan dan rumusan masalah yang ada maka peneliti mempunyai tujuan yang akan dicapai yaitumeningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Kecis semester II Tahun Ajaran 2014/2015 Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan melalui dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Kecis Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo yang terdiri dari 16 siswa.Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan pengambilan observasi, dokumentasi,wawancara, dan tes tertulis. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar. Teknik analisis yang digunakan menggunakan deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai pra-siklus dan pos-tes siklus 1 dan siklus 2 serta antar siklus maupun dengan indikator kinerja. Hasil yang diperoleh dalam penelitian dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsawadalah terjadi peningkatan pemahaman yang ditandai dengan ketuntasan hasil belajar. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut terjadi secara bertahap, dimana pada kondisi awal terdapat 9 siswa (56,2%) yang telah tuntas, pada Siklus I melalui ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 13 siswa (81,3%) yang tuntas, dan pada Siklus II ketuntasan belajar siswa menjadi meningkat 16 siswa (100%).