KRITERIA KE-SHAHIH-AN HADIS MENURUT AL-KHATHIB AL-BAGHDADI DALAM KITAB AL-KIFAYAH FI ‘ILM AL-RIWAYAH
Main Authors: | Chandra, Agus Firdaus, M, Buchari |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/1725 http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/1725/1549 |
Daftar Isi:
- Hadis sebagai sumber ajaran kedua setelah al-Qur’an memerlukan kriteria untuk menetapkan ke-shahih-annya agar diterima dan diamalkan. Al-Khathib al-Baghdadi merupakan ahli hadis yang lahir pada masa awal pembukuan ilmu hadis. Terkenal dengan ke-itqan-an, hafalan, dan banyak karya terutama di bidang ilmu hadis, di antaranya Al- Kifayah fi ‘Ilm al-Riwayah. Sebagai referensi oleh ulama sesudahnya pendapatnya tentang kriteria ke-shahih-an hadis patut untuk dikaji. Kriteria ke-shahih-an sanad hadis menurut al-Khathib al-Baghdadi, yaitu: 1) Sanad bersambung, yaitu diriwayatkan oleh periwayat yang ‘adil dan dhabith dari periwayat yang ‘adil dan dhabith dengan proses tahammul wa ada`; 2) Periwayat bersifat ’adil dalam arti terpercaya dalam keberagamaan; 3) Periwayat dhabith, yaitu kondisi terjaga saat menerima hingga menyampaikan hadis. Sedangkan yang berkaitan dengan matan; 1)Terhindar dari syadz, yaitu pertentangan periwayatan yang tsiqah, baik terhadap periwayat yang lebih tsiqah atau para periwayat tsiqah; dan 2) Terhindar dari ’illat, dibuktikan dengan pengujian terhadap al-Qur’an, hadis mutawatir, ijma’, qiyas, dan akal sehat