Evaluasi Penggunaan Antibiotik menggunakan Indeks ATC/DDD dan DU90% pada Pasien Operasi TAH BSO dengan Infeksi Daerah Operasi: Studi Retrospektif di RSUD Dr. Soetomo

Main Authors: Herdianti, Claudia Devina, Primariawan, Relly Yanuari, Rusiani, Dwi Rahayu, Soeliono, Ivonne
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Fakultas Farmasi Universitas Andalas , 2020
Subjects:
IDO
Online Access: http://jsfk.ffarmasi.unand.ac.id/index.php/jsfk/article/view/475
http://jsfk.ffarmasi.unand.ac.id/index.php/jsfk/article/view/475/238
http://jsfk.ffarmasi.unand.ac.id/index.php/jsfk/article/downloadSuppFile/475/103
http://jsfk.ffarmasi.unand.ac.id/index.php/jsfk/article/downloadSuppFile/475/109
Daftar Isi:
  • TAH BSO adalah salah satu tindakan bedah ginekologi untuk menghilangkan uterus, serviks, kedua tabung tuba, dan ovarium. Tindakan bedah TAH BSO dapat meningkatkan risiko terjadinya Infeksi Daerah Operasi (IDO). IDO menjadi penyebab utama dari morbiditas, rawat inap yang berkepanjangan, dan kematian sehingga penggunaan antibiotik diperlukan pada pasien yang mengalami IDO. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik dengan metode ATC/DDD dan DU 90% pada pasien operasi TAH BSO dengan kasus IDO di Ruang Merak RSUD Dr. Soetomo. Metode penelitian dilakukan secara observasional dan pengambilan data secara retrospektif berdasarkan rekam medik dengan mengambil waktu selama bulan Januari 2015 sampai Desember 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antibiotik metronidazol memiliki nilai DDD tertinggi yaitu sebesar 25,00 DDD/100 pasien-hari artinya diestimasikan dari 100 pasien TAH BSO dengan IDO ada 25 pasien yang menerima metronidazol 1,5 gram per hari. Sedangkan antibiotik yang termasuk dalam DU 90% yaitu metronidazol (47%), seftriakson (18,16%), amikasin (8,87%), levofloksasin (8,01%), dan gentamisin (6,41%). Untuk selanjutnya, evaluasi penggunaan antibiotik dengan metode Gyssens dapat dilakukan untuk mengetahui ketepatan penggunaan antibiotik.