ctrlnum 9916
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://eprints.umk.ac.id/9916/</relation><title>PENERAPAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK &#xD; MODELING SIMBOLIK UNTUK MENGATASI SIKAP &#xD; ANTI SOSIAL PADA ANAK PANTI ASUHAN &#xD; DARUSSALAMAH GEBOG KUDUS</title><creator>WISNU PRATAMA, UNANG</creator><subject>Teori dan praktek pendidikan</subject><description>Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan faktor-faktor &#xD; penyebab sikap anti sosial pada anak Panti Asuhan Darussalamah Gebog &#xD; Kudus, 2. Mengatasi sikap anti sosial melalui konseling behavioristik teknik &#xD; modeling simbolik pada anak Panti Asuhan Darussalamah Gebog Kudus. &#xD; Konseling behavioristik adalah proses pemberian bantuan dari &#xD; konselor kepada konseli untuk mengubah perilaku bermasalah menjadi &#xD; perilaku baru yang sesuai dengan lingkungan. Dalam penelitian ini, perilaku &#xD; bermasalah adalah anti sosial. Sikap anti sosial yaitu sikap yang &#xD; menyimpang tidak sesuai dengan norma yang ada dimasyarakat dan sikap &#xD; anti sosial menunjukkan ketidakmampuan dalam beradaptasi. Sikap anti &#xD; sosial apabila dibiarkan dan tidak dapat penanganan maka akan berdampak &#xD; buruk bagi kehidupan konseli. Untuk mengatasi sikap anti sosial maka &#xD; peneliti menggunakan konseling behavioristik dengan teknik modeling. &#xD; Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti ialah studi kasus &#xD; dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, &#xD; wawancara, dan dokumentasi. Subyek yang diteliti adalah anak panti asuhan &#xD; Darussalamah, dengan jumlah tiga konseli. &#xD; Hasil penelitian studi kasus tentang sikap anti sosial pada anak panti &#xD; asuhan Darussalamah Gebog Kudus, perubahan sikap tersebut antara lain: 1. &#xD; Konseli berinisial M memiliki sikap anti sosial yang ditandai dengan sering &#xD; menyendiri dan berperilaku sesuka hati sehingga belum bisa berpikir &#xD; kedepan. Hal itu disebabkan oleh faktor internal yaitu karena kurang &#xD; nyaman dan merasa minder. Setelah dilaksanakan konseling individual &#xD; sebanyak tiga kali M sudah dapat menunjukkan perubahan pada sikapnya &#xD; yaitu dapat bergaul dengan teman-teman, dan dapat berpikir kedepan. 2. Konseli berinisial MAR memiliki sikap anti sosial yang ditandai degan &#xD; sering berbicara kasar dan menyakiti hati teman, dan kurang bisa mematuhi &#xD; peraturan. Hal itu disebabkan oleh faktor internal yaitu mencari perhatian, &#xD; dan faktor eksternal yaitu pengaruh dari lingkungan luar karena sering &#xD; keluar malam. Setelah dilaksanakan konseling individual sebanyak tiga kali &#xD; maka ada perubahan sikap pada MAR, perubahan sikap tersebut antara lain &#xD; dapat akrab dengan teman, menghargai orang lain, dan mentaati peraturan. &#xD; 3. Konseli berinisial RD memiliki sikap anti sosial yang ditandai dengan &#xD; kurang bertanggung jawab dan mementingkan diri sendiri. Hal itu &#xD; disebabkan oleh faktor internal yaitu merasa malas dan faktor eksternal yaitu merasa kurang diperhatikan. Setelah diberikan layanan konseling individual sebanyak tiga kali ada perubahan pada sikap anak tersebut antara &#xD; lain dapat berrtanggung jawab dan peduli pada orang lain. &#xD; Berdasarkan penerapan konseling behavioristik dengan teknik &#xD; modeling yang peneliti lakukan sebanyak tiga kali, dapat disimpulkan &#xD; bahwa konseling behavioristik dengan teknik modeling dapat sangat &#xD; membantu peneliti untuk mengatasi sikap anti sosial.</description><date>2018-10</date><type>Thesis:Bachelors</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.umk.ac.id/9916/1/halaman%20judul.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.umk.ac.id/9916/2/1.%20bab%20I.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.umk.ac.id/9916/3/2.%20bab%20II.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.umk.ac.id/9916/4/3.%20bab%20III.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.umk.ac.id/9916/5/4.%20bab%20IV.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.umk.ac.id/9916/6/5.%20bab%20V.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.umk.ac.id/9916/7/6.%20bab%20VI.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.umk.ac.id/9916/8/daftar%20pustaka.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.umk.ac.id/9916/9/lampiran.pdf</identifier><identifier> WISNU PRATAMA, UNANG (2018) PENERAPAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK MODELING SIMBOLIK UNTUK MENGATASI SIKAP ANTI SOSIAL PADA ANAK PANTI ASUHAN DARUSSALAMAH GEBOG KUDUS. Skripsi Sarjana thesis, Universitas Muria Kudus. </identifier><relation>http://eprints.umk.ac.id</relation><recordID>9916</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Bachelors
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
File:application/pdf
File
author WISNU PRATAMA, UNANG
title PENERAPAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK MODELING SIMBOLIK UNTUK MENGATASI SIKAP ANTI SOSIAL PADA ANAK PANTI ASUHAN DARUSSALAMAH GEBOG KUDUS
publishDate 2018
topic Teori dan praktek pendidikan
url http://eprints.umk.ac.id/9916/1/halaman%20judul.pdf
http://eprints.umk.ac.id/9916/2/1.%20bab%20I.pdf
http://eprints.umk.ac.id/9916/3/2.%20bab%20II.pdf
http://eprints.umk.ac.id/9916/4/3.%20bab%20III.pdf
http://eprints.umk.ac.id/9916/5/4.%20bab%20IV.pdf
http://eprints.umk.ac.id/9916/6/5.%20bab%20V.pdf
http://eprints.umk.ac.id/9916/7/6.%20bab%20VI.pdf
http://eprints.umk.ac.id/9916/8/daftar%20pustaka.pdf
http://eprints.umk.ac.id/9916/9/lampiran.pdf
http://eprints.umk.ac.id/9916/
http://eprints.umk.ac.id
contents Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan faktor-faktor penyebab sikap anti sosial pada anak Panti Asuhan Darussalamah Gebog Kudus, 2. Mengatasi sikap anti sosial melalui konseling behavioristik teknik modeling simbolik pada anak Panti Asuhan Darussalamah Gebog Kudus. Konseling behavioristik adalah proses pemberian bantuan dari konselor kepada konseli untuk mengubah perilaku bermasalah menjadi perilaku baru yang sesuai dengan lingkungan. Dalam penelitian ini, perilaku bermasalah adalah anti sosial. Sikap anti sosial yaitu sikap yang menyimpang tidak sesuai dengan norma yang ada dimasyarakat dan sikap anti sosial menunjukkan ketidakmampuan dalam beradaptasi. Sikap anti sosial apabila dibiarkan dan tidak dapat penanganan maka akan berdampak buruk bagi kehidupan konseli. Untuk mengatasi sikap anti sosial maka peneliti menggunakan konseling behavioristik dengan teknik modeling. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti ialah studi kasus dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subyek yang diteliti adalah anak panti asuhan Darussalamah, dengan jumlah tiga konseli. Hasil penelitian studi kasus tentang sikap anti sosial pada anak panti asuhan Darussalamah Gebog Kudus, perubahan sikap tersebut antara lain: 1. Konseli berinisial M memiliki sikap anti sosial yang ditandai dengan sering menyendiri dan berperilaku sesuka hati sehingga belum bisa berpikir kedepan. Hal itu disebabkan oleh faktor internal yaitu karena kurang nyaman dan merasa minder. Setelah dilaksanakan konseling individual sebanyak tiga kali M sudah dapat menunjukkan perubahan pada sikapnya yaitu dapat bergaul dengan teman-teman, dan dapat berpikir kedepan. 2. Konseli berinisial MAR memiliki sikap anti sosial yang ditandai degan sering berbicara kasar dan menyakiti hati teman, dan kurang bisa mematuhi peraturan. Hal itu disebabkan oleh faktor internal yaitu mencari perhatian, dan faktor eksternal yaitu pengaruh dari lingkungan luar karena sering keluar malam. Setelah dilaksanakan konseling individual sebanyak tiga kali maka ada perubahan sikap pada MAR, perubahan sikap tersebut antara lain dapat akrab dengan teman, menghargai orang lain, dan mentaati peraturan. 3. Konseli berinisial RD memiliki sikap anti sosial yang ditandai dengan kurang bertanggung jawab dan mementingkan diri sendiri. Hal itu disebabkan oleh faktor internal yaitu merasa malas dan faktor eksternal yaitu merasa kurang diperhatikan. Setelah diberikan layanan konseling individual sebanyak tiga kali ada perubahan pada sikap anak tersebut antara lain dapat berrtanggung jawab dan peduli pada orang lain. Berdasarkan penerapan konseling behavioristik dengan teknik modeling yang peneliti lakukan sebanyak tiga kali, dapat disimpulkan bahwa konseling behavioristik dengan teknik modeling dapat sangat membantu peneliti untuk mengatasi sikap anti sosial.
id IOS3090.9916
institution Universitas Muria Kudus
institution_id 139
institution_type library:university
library
library UPT Perpustakaan Universitas Muria Kudus
library_id 630
collection Repositori Universitas Muria Kudus
repository_id 3090
subject_area Bahasa
Ekonomi
Hukum
city KUDUS
province JAWA TENGAH
repoId IOS3090
first_indexed 2019-05-05T14:27:27Z
last_indexed 2019-05-05T14:27:27Z
recordtype dc
_version_ 1765996286832541696
score 17.13294