PENERAPAN MODEL PAIRED STORYTELLING UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS IV DALAM MENYAMPAIKAN PESAN MELALUI TELEPON
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru, keterampilan siswa, dan keterampilan siswa kelas IV SDN 1 Burikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan model pembelajaran paired storytelling. Hipotesis penelitian ini yaitu melalui penerapan model paired storytelling dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, tes evaluasi belajar siswa, dan keterampilan berbicara siswa kelas IV SD N 1 Burikan dalam menyampaikan pesan melalui telepon. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian seluruh siswa kelas IV SDN 1 Burikan yang berjumlah 16 siswa, terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Desain penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah: tes, observasi, dokumentasi, dan wawancara . Teknik anaisis data pada penelitian ini adalah statistik deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran menggunakan model paired storytelling dapat meningkatkan proses pembelajaran keterampilan berbicara siswa kelas IV SDN 1 Burikan 1. Peningkatan proses pembelajaran keterampilan berbicara pada siklus I, setelah melaksanakan praktik bercerita secara berpasangan siswa menjadi lebih berani dan aktif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Pada siklus II peningkatan proses pembelajaran keterampilan berbicara terlihat dari siswa yang dapat berbicara dengan baik, kreatif dalam mengembangkan cerita, berani melakukan tanya jawab, dan lebih percaya diri melaksanakan praktik menceritakan kembali isi cerita. Persentase keterampilan berbicara pada kondisi awal 40%, pada siklus I dengan persentase rata-rata 61%, pada siklus II meningkat menjadi 70% ada peningkatan sebesar 30%. Disimpulkan bahwa pembelajaran keterampilan berbicara menggunakan metode paired storytelling yang dilaksanakan secara berkala dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas IV SD Negeri 1 Burikan, Kudus. Oleh karena itu disarankan (1) Sekolah dapat menjadikan penelitian ini sebagai bahan pertimbangan dalam rangka pembinaan guru-guru kelas untuk menggunakan metode paired storytelling dalam upaya meningkatkan keterampilan berbicara siswa. (2) Guru kelas dapat menerapkan metode paired storytelling untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa. (3) Siswa dapat meningkatkan keterampilan berbicara dengan lebih sering melakukan latihan percakapan bersama teman-teman.