PENGARUH PENYEMPROTAN FUNGI ENDOFIT F3 PADA PERTUMBUHAN DAN KADAR ARTEMISININ TANAMAN ARTEMISIA (Artemisia annua L.) AKSESI 2
Main Author: | APRILIANI, HANY |
---|---|
Format: | Bachelors NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umk.ac.id/8612/1/HALAMAN_DEPAN.pdf http://eprints.umk.ac.id/8612/2/BAB_I.pdf http://eprints.umk.ac.id/8612/3/BAB_II.pdf http://eprints.umk.ac.id/8612/4/BAB_III.pdf http://eprints.umk.ac.id/8612/5/BAB_IV.pdf http://eprints.umk.ac.id/8612/6/BAB_V.pdf http://eprints.umk.ac.id/8612/7/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://eprints.umk.ac.id/8612/8/LAMPIRAN.pdf http://eprints.umk.ac.id/8612/ http://eprints.umk.ac.id |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan interval waktu penyemprotan fungi endofit F3 terhadap pertumbuhan dan kadar artemisinin tanaman Artemisia (Artemisia annua L.). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi dan Green House Fakultas Pertanian Universitas Muria Kudus dengan ketinggian 38 meter di atas permukaan laut. Penelitian dilaksanakan dengan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan dua faktor perlakuan yaitu konsentrasi penyemprotan fungi endofit F3 yang terdiri dari tiga taraf, yaitu konsentrasi 0% (K0), konsentrasi 5% (K1) dan konsentrasi 10% (K2). Faktor kedua adalah interval waktu penyemprotan fungi endofit F3, yaitu 10 hari sekali (J1) dan 20 hari sekali (J2). Sehingga diperoleh 6 kombinasi perlakuan dan setiap kombinasi perlakuan diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian fungi endofit F3 berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kadar artemisinin tanaman Artemisia. Konsentrasi terbaik ditunjukkan pada penyemprotan dengan konsentrasi 5% (K1), khususnya pada parameter tinggi tanaman, jumlah cabang sekunder dan primer, umur berbunga, total bobot segar, total bobot kering, bobot segar dan bobot kering masing-masing bagian tanaman (batang, daun, bunga dan akar) serta kadar artemisinin. Interval waktu penyemprotan terbaik ditunjukkan pada interval 20 hari sekali (K2) yang berpengaruh nyata pada umur berbunga, bobot segar (batang dan bunga), bobot kering (bunga dan akar) dan berpengaruh nyata pada kadar artemisinin. Terdapat interaksi antara konsentrasi penyemprotan fungi endofit F3 dengan interval waktu penyemprotan pada parameter jumlah cabang primer dan sekunder umur 6 Bulan Setelah Tanam dan umur 7 Bulan Setelah Tanam, bobot segar dan bobot kering bagian akar, dan kadar artemisinin. Kadar artemisinin tertinggi yaitu 0,75% BK daun, diperoleh dari perlakuan konsentrasi fungi F3 5% dan interval waktu penyemprotan 10 hari sekali (K1J1).