Daftar Isi:
  • Kecerdasan Emosional ternyata berperan besar terhadap untuk menjadikan mahasiswa lebih baik yaitu dalam kepemimpinan, pengembangan tim, hubungan dengan masyarakat dan pengambilan keputusan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pendidikan tinggi akuntasi dan pengalaman kerja berpengaruh terhadap kecerdasan emosional mahasiswa. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi fakultas ekonomi Muria Kudus angkatan 2008 dan mahasiswa FKIP sebanyak 120. Sampel pengambilan populasi itu 106. Data diperoleh melalui metode kuesioner dengan skala likert, yang diadopsi dari Bulo (2002). Pendefinisian sampel menggunakan metode definisi operasional, sedangkan analisisnya menggunakan metode analisis anova dua arah. Variabel-variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendidikan tinggi akuntansi dan pengalaman kerja, sedangkan variable terikatnya adalah kecerdasan emosional mahasiswa. Data yang diperoleh dengan bantuan software SPSS 17. Hasil penelitian ini adalah pendidikan tinggi akuntansi berpengaruh terhadap kecerdasan emosional mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan tingkat kecerdasan emosional mahasiwa akuntasi tingkat awal dan tingkat akhir dengan mahasiswa yang tidak pernah mendapat pendidikan tinggi akuntansi yaitu mahasiswa fakultas FKIP. Selain itu pengalaman kerja juga berpengaruh terhadap kecerdasan emosional mahasiswa. Kecerdasan emosional mahasiswa yang pernah atau sedang bekerja berbeda secara signifikan dengan mahasiswa yang belum pernah bekerja.