Analisis Perbandingan Pengukuran Daya Pada Kwh Meter Analog Dan Kwh Meter Digital
Main Author: | Susanto, Sony |
---|---|
Format: | Bachelors NonPeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umk.ac.id/5697/1/HALAMAN_AWAL.pdf http://eprints.umk.ac.id/5697/2/BAB_I.pdf http://eprints.umk.ac.id/5697/3/BAB_II.pdf http://eprints.umk.ac.id/5697/4/BAB_III.pdf http://eprints.umk.ac.id/5697/5/BAB_IV.pdf http://eprints.umk.ac.id/5697/6/BAB_V.pdf http://eprints.umk.ac.id/5697/7/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://eprints.umk.ac.id/5697/8/LAMPIRAN.pdf http://eprints.umk.ac.id http://eprints.umk.ac.id/5697/ |
Daftar Isi:
- Saat ini KWH meter yang dikenal umum oleh masyarakat adalah KWH meter analog. Sistem pembayaran listrik umumnya dilakukan dengan menghitung energi listrik yang dipakai berdasarkan nilai yang tertera pada KWH meter konvensional, dimana petugaslah yang mencatat secara periodik. Ketika pengguna listrik ingin mengetahui besaran konsumsi listriknya maka pengguna harus mengeceknya ke tempat biasa membayar listrik. Sistem ini memungkinkan konsumen mengalami tunggakan listrik, kesalahan pembacaan atau pencatatan KWH meter, oleh petugas serta tidak dapat mengetahui besar pemakaian konsumsi energi listrik setiap waktu. Sistem ini sering disebut sistem pascabayar dengan menggunakan KWH meter digital. Berdasarkan hasil perbandingan pengukuran pada kwh meter analog dan Digital Terhadap beban pelalatan listrik menujukan nilai yang hampir sama, di karenakan selisih beban mesin cuci 0,04 , dispenser 0,02 , strikka 0,06 , rice cooker 0,08 Persentase Kesalahan kWh Meter Analog lebih besar dibandingkan dengan persentase kesalahan kWh Meter Digital. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengukuran maupun dari hasil perhitungan yang telah dilakukan pada percobaan tersebut.