PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA KELAS IV DI SD 2 KAJAR DAWE KUDUS
Main Author: | Rofi'atun, Umi |
---|---|
Format: | Bachelors NonPeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umk.ac.id/3148/1/Halaman_Judul.pdf http://eprints.umk.ac.id/3148/2/BAB_I.pdf http://eprints.umk.ac.id/3148/3/BAB_II.pdf http://eprints.umk.ac.id/3148/4/BAB_III.pdf http://eprints.umk.ac.id/3148/5/BAB_IV.pdf http://eprints.umk.ac.id/3148/6/BAB_V.pdf http://eprints.umk.ac.id/3148/7/BAB_VI.pdf http://eprints.umk.ac.id/3148/8/Daftar_Pustaka.pdf http://eprints.umk.ac.id/3148/9/Lampiran.pdf http://eprints.umk.ac.id/3148/ |
Daftar Isi:
- Permasalahan dari penelitian ini adalah masih rendahnya kualitas pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang meliputi rendahnya aktivitas siswa, rendahnya keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran, dan rendahnya hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan di kelas IV SD 2 Kajar Dawe Kudus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya peningkatan kualitas pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang meliputi upaya peningkatan aktivitas siswa, keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran, dan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan melalui model pembelajaran kontekstual berbasis konstruktivisme pada kelas IV di SD 2 Kajar Dawe Kudus. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kualitas pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada tiap siklusnya. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas siswa, keteramilan guru, dan hasil belajar kognitif siswa. Aktivitas siswa pada siklus I diperoleh skor 651 dengan persentase 50,86% yang dikualifikasikan kurang, skor siklus II meningkat menjadi 975 dengan persentase 76,17% yang dikualifikasikan baik. Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran menunjukkan peningkatan dari setiap siklus, skor siklus I yaitu 94 dengan persentase 65,28% yang dikualifikasikan baik, skor siklus II meningkat menjadi 118 dengan persentase 81,94% yang dikualifikasikan baik. Hasil belajar siswa meningkat dari prasiklus, siklus I, dan siklus II. Rata-rata hasil belajar kognitif prasiklus yaitu 70,63 dengan ketuntasan klasikal 43,75%, rata-rata hasil belajar kognitif siklus I yaitu 77,14 dengan ketuntasan klasikal 62,5%, dan rata-rata hasil belajar kognitif siklus II yaitu 79,69 dengan ketuntasan klasikal 81,25%. Simpulan pada penelitian ini ialah dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual berbasis konstruktivisme dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Saran dalam penelitian ini hendaknya siswa lebih bersemangat dan tertib dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan model pembelajaran kontekstual berbasis konstruktivisme, senantiasa membiasakan untuk belajar dan bekerja sama dengan siswa lain, serta model pembelajaran kontekstual berbasis konstruktivisme dapat dijadikan alternatif solusi bagi guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.