Daftar Isi:
  • Pembelajaran matematika sering dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit oleh siswa. Hal ini dibuktikan dengan nilai Ujian Nasional dari tahun ke tahun hasilnya belum menggembirakan. Rendahnya hasil belajar matematika khususnya materi pecahan di SD 5 Negeri Dersalam dikarenakan siswa masih bingung dalam mengerjakan penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut tidak sama serta guru masih menerapkan model pembelajaran langsung. Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti hasil belajar matematika materi pecahan pada siswa kelas IV SD 5 Dersalam tahun 2012/2013 dengan menggunakan model pembelajaran STAD. Berdasarkan uraian masalah di atas, maka Peneliti merumuskan masalah: apakah model pembelajaran STAD dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi pecahan pada siswa kelas IV SD 5 Negeri Dersalam tahun 2012/2013? Tujuan penelitian ini adalah: untuk mendeskripsikan apakah model pembelajaran STAD dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi pecahan pada siswa kelas IV SD 5 Negeri Dersalam tahun 2012/2013. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD 5 Negeri Dersalam kelas IV semester II tahun 2012/2013 yang berjumlah 15 siswa. Penelitian ini meliputi dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari dua pertemuan. Setiap siklus meliputi empat tahap yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap pengamatan, dan tahap observasi. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran STAD dengan langkah-langkah: (1) menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, (2) menyajikan atau menyampaikan informasi, (3) mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar, (4) membimbing kelompok bekerja dan belajar, (5) evaluasi, dan (6) memberikan penghargaan. Berdasarkan hasil belajar pada siklus I siswa yang tuntas 80% sedangkan pada siklus II siswa yang tuntas 87% sehingga mengalami peningkatan sebesar 7%. Aktivitas belajar siswa pada siklus I rata-ratanya 56% (C) sedangkan pada siklus II rata-ratanya 72% (B) sehingga terjadi peningkatan sebesar 16%. Keterampilan guru pada siklus I rata-ratanya 3,73 (B) sedangkan pada siklus II rata-ratanya 4,43 (A) sehingga terjadi peningkatan sebesar 0,70. Simpulan penelitian ini adalah hasil belajar siswa meningkat, aktivitas belajar siswa meningkat, dan keterampilan guru meningkat. Saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah peneliti lain bisa menerapkan model pembelajaran STAD pada materi yang lain dengan mempertimbangkan kesesuaiannya.