ctrlnum 2225
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title>MENGATASI KEBIASAAN MINUM-MINUMAN KERAS&#xD; MELALUI KONSELING BEHAVIORISTIK PADA SISWA&#xD; KELAS X SMK WISUDHA KARYA KUDUS &#xD; TAHUN PELAJARAN 2012/2013&#xD; </title><creator>Lestari, Nomi Puji</creator><subject>Pendidikan (Umum)</subject><description>Lestari, Nomi Puji. 2009. Studi Kasus Mengatasi Kebiasaan Minum-Minuman Keras Melalui Konseling Behavioristik Pada Siswa Kelas X SMK Wisudha Karya Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013. Pembimbing I Drs. Masturi, MM. Pembimbing II Dra.Sumarwiyah, M.Pd, Kons.&#xD; &#xD; Kata kunci: Minum-minuman keras, Konseling Behavioristik.&#xD; &#xD; Kebiasaan meminum alkohol ini sangat sulit dihindari oleh remaja, hal itu dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain oleh masa perkembangan anak yang mencari identitas diri yang selalu ingin mencoba hal baru yang ada di lingkungannya. Siswa yang sering minum-minuman keras ini perlu mendapat bantuan agar berubah menjadi anak yang baik dan bisa berhenti dari kebiasaan minum-minuman keras. Bantuan yang diberikan kepada siswa tersebut berupa layanan konseling behavioristik, yaitu suatu bentuk layanan konseling yang mengutamakan perubahan tingkah laku. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1)Apa saja faktor-faktor penyebab siswa sering minum-minuman keras. 2)Apakah model konseling Behavioristik dapat mengatasi kebiasaan minum-minuman keras siswa di SMK Wisudha Karya Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013? Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan mengenai faktor-faktor penyebab siswa sering minum-minuman keras pada siswa kelas X di SMK Wisudha Karya Kudus. 2) Mengatasi siswa yang sering minum-minuman keras melalui konseling behavioristik pada siswa kelas X di SMK Wisudha Karya Kudus pada tahun 2012/2013.&#xD; Kegunaan penelitian: 1. Kegunaan teoritis: Dapat menambah wawasan bagi para konselor, guru dan pihak yang terkait tentang peranan model konseling behavioristik dalam menangani siswa yang sering minum-minuman keras.. 2. Kegunaan Praktis: Bagi kepala sekolah dapat menentukan kebijakan yang mendukung program Bimbingan dan Konseling di sekolah. Bagi guru pembimbing dapat digunakan sebagai pedoman dalam memberikan bantuan pada siswa dalam mengatasi permasalahannya terutama yang terkait dalam mengatasi kebiasaan minum-minuman keras yang dialami oleh siswa. Bagi siswa dapat mengatasi permasalahan yang dialaminya.&#xD; Penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan subjek 3 siswa yaitu BP, MKL, RFP yang terbiasa minum-minuman keras. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data mengunakan analisis induktif, dan cara menganalisa data dalam penelitian ini dilakukan secara sistematis mulai dari proses pengumpulan data, mengklasifikasi, mendeskripsikan dan menginterpretasikan.&#xD; Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan faktor penyebab kebiasaan minum-minuman keras. Klien 1 (BP): Rasa ingin tahu (faktor internal). Pengaruh dari teman dewasa, lingkungan sosial masyarakat, dan kurang perhatian dari orang tua (faktor eksternal). Perilaku yang akan diubah menggunakan konseling behavior dengan menggunakan teknik avertion therapy adalah menghilangkan kebiasaan BP minum-minuman keras menjadi klien yang tidak minum-minuman keras lagi. Klien II (MKL) faktor penyebabnya Hanya mencoba-coba (faktor intern). Salah dalam memilih teman bergaul, kurang perhatian dari orang tua, dan adanya sarana dan prasarana dari orang tua (faktor internal). Perilaku tersebut diubah dengan menggunakan konseling behavioristik dengan teknik thought stopping yaitu melemahkan perilaku klien yang tidak dikehendaki menjadi hilang. Klien III (RFP) faktor penyebabnya adalah Emosi dan lemah mental (faktor intern). Adanya kelompok yang sama menyukai minuman keras, adanya kesempatan, dan adanya saranya dan prasarana dari orang tua (faktor eksternal). Perilaku tersebut diubah dengan konseling behavioristik dengan menggunakan teknik covert sensitisasi. &#xD; Berdasarkan simpulan di atas, peneliti menyampaikan saran sebagai berikut: Kepala Sekolah: Memberikan fasilitas kepada guru pembimbing agar dapat memberikan pelajaran dengan baik. Konselor: Dapat menggunakan konseling behavior atau teknik yang lain untuk mengatasi siswa yang suka minum-minuman keras. Siswa: Siswa diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan cara berperilaku yang positif, dan selalu mentaati peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah.&#xD; </description><date>2013</date><type>Thesis:Bachelors</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>File:application/pdf</type><identifier>http://eprints.umk.ac.id/2225/1/COVER.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><identifier>http://eprints.umk.ac.id/2225/2/BAB_I.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><identifier>http://eprints.umk.ac.id/2225/3/BAB_II.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><identifier>http://eprints.umk.ac.id/2225/4/BAB_III.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><identifier>http://eprints.umk.ac.id/2225/5/BAB_IV.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><identifier>http://eprints.umk.ac.id/2225/6/BAB_V.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><identifier>http://eprints.umk.ac.id/2225/7/BAB_VI.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><identifier>http://eprints.umk.ac.id/2225/8/DAFTAR_PUSTAKA.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><identifier>http://eprints.umk.ac.id/2225/9/LAMPIRAN.pdf</identifier><identifier>Lestari, Nomi Puji (2013) MENGATASI KEBIASAAN MINUM-MINUMAN KERAS MELALUI KONSELING BEHAVIORISTIK PADA SISWA KELAS X SMK WISUDHA KARYA KUDUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013. Skripsi Sarjana thesis, FKIP UMK.</identifier><relation>http://eprints.umk.ac.id/2225/</relation><recordID>2225</recordID></dc>
format Thesis:Bachelors
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
File:application/pdf
File
author Lestari, Nomi Puji
title MENGATASI KEBIASAAN MINUM-MINUMAN KERAS MELALUI KONSELING BEHAVIORISTIK PADA SISWA KELAS X SMK WISUDHA KARYA KUDUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013
publishDate 2013
topic Pendidikan (Umum)
url http://eprints.umk.ac.id/2225/1/COVER.pdf
http://eprints.umk.ac.id/2225/2/BAB_I.pdf
http://eprints.umk.ac.id/2225/3/BAB_II.pdf
http://eprints.umk.ac.id/2225/4/BAB_III.pdf
http://eprints.umk.ac.id/2225/5/BAB_IV.pdf
http://eprints.umk.ac.id/2225/6/BAB_V.pdf
http://eprints.umk.ac.id/2225/7/BAB_VI.pdf
http://eprints.umk.ac.id/2225/8/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
http://eprints.umk.ac.id/2225/9/LAMPIRAN.pdf
http://eprints.umk.ac.id/2225/
contents Lestari, Nomi Puji. 2009. Studi Kasus Mengatasi Kebiasaan Minum-Minuman Keras Melalui Konseling Behavioristik Pada Siswa Kelas X SMK Wisudha Karya Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013. Pembimbing I Drs. Masturi, MM. Pembimbing II Dra.Sumarwiyah, M.Pd, Kons. Kata kunci: Minum-minuman keras, Konseling Behavioristik. Kebiasaan meminum alkohol ini sangat sulit dihindari oleh remaja, hal itu dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain oleh masa perkembangan anak yang mencari identitas diri yang selalu ingin mencoba hal baru yang ada di lingkungannya. Siswa yang sering minum-minuman keras ini perlu mendapat bantuan agar berubah menjadi anak yang baik dan bisa berhenti dari kebiasaan minum-minuman keras. Bantuan yang diberikan kepada siswa tersebut berupa layanan konseling behavioristik, yaitu suatu bentuk layanan konseling yang mengutamakan perubahan tingkah laku. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1)Apa saja faktor-faktor penyebab siswa sering minum-minuman keras. 2)Apakah model konseling Behavioristik dapat mengatasi kebiasaan minum-minuman keras siswa di SMK Wisudha Karya Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013? Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan mengenai faktor-faktor penyebab siswa sering minum-minuman keras pada siswa kelas X di SMK Wisudha Karya Kudus. 2) Mengatasi siswa yang sering minum-minuman keras melalui konseling behavioristik pada siswa kelas X di SMK Wisudha Karya Kudus pada tahun 2012/2013. Kegunaan penelitian: 1. Kegunaan teoritis: Dapat menambah wawasan bagi para konselor, guru dan pihak yang terkait tentang peranan model konseling behavioristik dalam menangani siswa yang sering minum-minuman keras.. 2. Kegunaan Praktis: Bagi kepala sekolah dapat menentukan kebijakan yang mendukung program Bimbingan dan Konseling di sekolah. Bagi guru pembimbing dapat digunakan sebagai pedoman dalam memberikan bantuan pada siswa dalam mengatasi permasalahannya terutama yang terkait dalam mengatasi kebiasaan minum-minuman keras yang dialami oleh siswa. Bagi siswa dapat mengatasi permasalahan yang dialaminya. Penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan subjek 3 siswa yaitu BP, MKL, RFP yang terbiasa minum-minuman keras. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data mengunakan analisis induktif, dan cara menganalisa data dalam penelitian ini dilakukan secara sistematis mulai dari proses pengumpulan data, mengklasifikasi, mendeskripsikan dan menginterpretasikan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan faktor penyebab kebiasaan minum-minuman keras. Klien 1 (BP): Rasa ingin tahu (faktor internal). Pengaruh dari teman dewasa, lingkungan sosial masyarakat, dan kurang perhatian dari orang tua (faktor eksternal). Perilaku yang akan diubah menggunakan konseling behavior dengan menggunakan teknik avertion therapy adalah menghilangkan kebiasaan BP minum-minuman keras menjadi klien yang tidak minum-minuman keras lagi. Klien II (MKL) faktor penyebabnya Hanya mencoba-coba (faktor intern). Salah dalam memilih teman bergaul, kurang perhatian dari orang tua, dan adanya sarana dan prasarana dari orang tua (faktor internal). Perilaku tersebut diubah dengan menggunakan konseling behavioristik dengan teknik thought stopping yaitu melemahkan perilaku klien yang tidak dikehendaki menjadi hilang. Klien III (RFP) faktor penyebabnya adalah Emosi dan lemah mental (faktor intern). Adanya kelompok yang sama menyukai minuman keras, adanya kesempatan, dan adanya saranya dan prasarana dari orang tua (faktor eksternal). Perilaku tersebut diubah dengan konseling behavioristik dengan menggunakan teknik covert sensitisasi. Berdasarkan simpulan di atas, peneliti menyampaikan saran sebagai berikut: Kepala Sekolah: Memberikan fasilitas kepada guru pembimbing agar dapat memberikan pelajaran dengan baik. Konselor: Dapat menggunakan konseling behavior atau teknik yang lain untuk mengatasi siswa yang suka minum-minuman keras. Siswa: Siswa diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan cara berperilaku yang positif, dan selalu mentaati peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah.
id IOS3090.2225
institution Universitas Muria Kudus
institution_id 139
institution_type library:university
library
library UPT Perpustakaan Universitas Muria Kudus
library_id 630
collection Repositori Universitas Muria Kudus
repository_id 3090
subject_area Bahasa
Ekonomi
Hukum
city KUDUS
province JAWA TENGAH
repoId IOS3090
first_indexed 2016-09-22T19:10:41Z
last_indexed 2017-04-08T05:24:58Z
recordtype dc
_version_ 1765996242483019776
score 16.845257