Daftar Isi:
  • Guru anak berkebutuhan khusus memiliki tugas yang berbeda dengan guru pada umumnya. Mengajar siswa berkebutuhan khusus bukan perkara yang mudah, guru anak berkebutuhan khusus perlu memiliki ketekunan yang lebih besar dibandingkan dengan profesi guru lainnya, guru ABK juga harus sangat sabar dalam melayani siswanya, oleh karenanya diperlukan unsur pengabdian. Kebahagiaan adalah tujuan hidup bagi semua orang. Kebahagiaan dinilai menjadi capaian yang penting dalam hidup. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebahagiaan pada guru anak berkebutuhan khusus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif fenomenologi. Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Subjek penelitian berjumlah tiga orang yang memiliki latar belakang berbeda-beda. Hasil dari penelitian ini adalah dua orang informan merasa belum bahagia dengan profesinya sebagai guru anak berkebutuhan khusus karena informan merasa belum bisa menjalin hubungan yang positif dengan siswa dan guru, belum menemukan makna hidup menjadi guru ABK dan menuai hambatan selama mengajar siswa. Untuk satu informan yang lain merasa bahagia dengan profesinya, walaupun telah menyandang PNS beliau tetap berjuang untuk mengasah kemampuan dan keterampilan dalam mengajar ABK. Informan mampu menjalin hubungan dengan baik, mampu mengahadapi hambatan dan menemukan makna kebahagiaan dalam hidupnya.