Analisis perbandingan pengendalian Persediaan bahan baku media tanam jamur Menggunakan metode economic order Quantity (eoq) dan just in time (jit)
Main Author: | ROHMANIYAH, NURUL ITA |
---|---|
Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umk.ac.id/17534/1/Hal.%20Judul.pdf http://eprints.umk.ac.id/17534/2/BAB%20I.pdf http://eprints.umk.ac.id/17534/3/BAB%20II.pdf http://eprints.umk.ac.id/17534/4/BAB%20III.pdf http://eprints.umk.ac.id/17534/5/BAB%20IV.pdf http://eprints.umk.ac.id/17534/6/BAB%20V.pdf http://eprints.umk.ac.id/17534/7/Daftar%20Pustaka.pdf http://eprints.umk.ac.id/17534/8/Lampiran.pdf http://eprints.umk.ac.id/17534/ |
Daftar Isi:
- CV Reyza Jamur merupakan industri manufaktur dengan produk media tanam jamur atau baglog yang memiliki tujuan melakukan persediaan bahan baku optimal. Namun, dalam melakukan persediaan bahan baku serbuk gergaji kayu perusahaan masih terkendala dengan penumpukan yang mengakibatkan turunnya kualitas bahan baku hingga 580 kg dalam 1 tahun. Diperlukan pengendalian persediaan bahan baku untuk meningkatkan efisiensi persediaan bahan baku serbuk gergaji kayu. Dari hasil identifikasi permasalahan berdasarkan data maka perlu dilakukan pengendalian persediaan dengan membandingkan antara metode Economic Order Quantity (EOQ) dan Just In Time (JIT) dengan berfokus pada 4 hal yaitu kuantitas pemesanan bahan baku, frekuensi pemesanan, frekuensi pengiriman serta total biaya persediaan. Sebelumnya perusahaan melakukan pemesanan bahan baku serbuk gergaji kayu sebanyak 4 kali langsung dikirim dengan kuantitas per pesanan sebanyak 3.600 kg yang membutuhkan biaya persediaan sebesar 3.388.800. Setelah dilakukan perhitungan serta perbandingan antara metode EOQ dan JIT diketahui bahwa metode EOQ lebih efisien dalam melakukan pengendalian persediaan serbuk gergaji kayu. Karena dengan metode EOQ perusahaan hanya perlu melakukan pemesanan bahan baku sebanyak 5.442 kg dengan frekuensi pemesanan 2 kali langsung dikirim serta biaya persediaan yang dikeluarkan menjadi lebih rendah yaitu sebesar Rp. 1.148.689 sehingga dapat melakukan penghematan biaya sebesar Rp. 2.240.111.