Daftar Isi:
  • Pada PT. Djarum GLT Kaliwungu terdapat proses pengiriman tembakau, yang melibatkan seorang operator untuk melakukan pendataan dan pencatatan. Namun, aktivitas yang dilakukan oleh operator pengiriman tersebut belum menerapkan prinsip ergonomis yang dapat menimbulkan terjadinya gangguan pada rangka tubuh atau Musculoskeletal disorders (MSDs) sehingga memerlukan analisis lebih lanjut untuk mengetahui tingkat risiko yang dialami oleh operator pengiriman. Penelitian ini dilakukan dengan menggabungkan metode RULA, REBA, dan RWL. Hasil penelitian menggunakan metode RULA pada saat aktvitas duduk (penginputan data) dan berdiri (scan barcode) memiliki skor yang sama yaitu 7, artinya perlu dilakukan investigasi lebih lanjut serta perubahan segera. Pada metode REBA menghasilkan skor 5 pada posisi duduk, artinya memiliki risiko cidera sedang, perlu diadakan investigasi lebih lanjut serta dilakukan perubahan segera. Sedangkan pada posisi berdiri memiliki skor 9 yang artinya risiko cidera sangat tinggi, serta perubahan sangat diperlukan secepatnya. Hasil penelitian berdasarkan metode RWL diperoleh nilai beban angkat maksimal seberat 4,72 kg, dengan nilai LI<1, hal ini berarti aktivitas angkat beban operator tidak menimbulkan cidera. Maka perubahan perlu dilakukan pada posisi operator saat melakukan aktivitas duduk dan memberikan anak tangga portable untuk membantu operator saat melakukan aktivitas scan barcode