Daftar Isi:
  • Dalam sebuah kemampuan mendengarkan memiliki ciri-ciri, yaitu kelancaran dan ketepatan. Kelancaran merujuk pada kemampuan untuk bercerita, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang-orang sekitar untuk menyampaikan ide agar mudah dipahami, sedangkan ketepatan merujuk pada kemampuan mendengar dan menyimak pengucapan, seperti fokus pada susunan kata bahasa, dan kemampuan mendengar. Dalam hal ini, penguasaan tata bahasa mendasari kemampuan mendengarkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara penguasaan tata bahasa dan kemampuan mendengarkan mahasiswa semester dua program studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muria Kudus tahun ajaran 2021/2022. Dalam mengetahui korelasi antara penguasaan tata bahasa dan kemampuan mendengarkan mahasiswa semester dua, peneliti menggunakan metode kuantitatif. Jumlah sampel diambil menggunakan teknik total sampling purposive adalah 85 mahasiswa . Terkait instrument dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan data nilai mid semester mahasiswa semester dua pendidikan bahasa inggris universitas muria kudus dari dosen pengampu, untuk mengetahui penguasaan tata bahasa mahasiswa dan untuk mengetahui kemampuan mendengarkan mahasiswa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata rata penguasaan tata bahasa adalah 74.34 dan standar deviasinya adalah 35.99, sementara nilai rata rata kemampuan mendengarkan adalah 57.51 dan standar deviasinya adalah 29.10. Dari data nilai rata-rata tersebut penguasaan tata bahasa dan kemampuan mendengarkan mahasiswa tersebut dikategorikan cukup baik. Selain itu, koefisien rxy yang diperoleh adalah 3.896, sedangkan rtabel diperoleh 0.213. Karena rxy lebih besar daripada rtabel maka, dapat ditulis 3.896 > 0.213. Sehingga hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima. Oleh karena itu, ada korelasi yang signifikan antara penguasaan tata bahasa dan kemampuan mendengarkan mahasiswa semester dua Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muria Kudus Tahun Ajaran 2021/2022. Akhir dari penelitian ini, peneliti menyarankan agar mahasiswa menyadari bahwa tata bahasa dan mendengarkan itu saling berkaitan karena kemampuan mendengarkan dan menyimak pengucapan akan mudah dipahami jika disusun dalam struktur bahasa yang benar.