Daftar Isi:
  • Salah satu faktor yang mendorong perusahaan melakukan stock split atau pemecahan saham adalah adanya harga saham yang dinilai terlalu tinggi, sehingga menyebabkan kemampuan investor untuk membeli saham perusahaan yang bersangkutan menjadi berkurang. Dengan melakukan stock split saham yang nilainya sudah terlalu tinggi dipecah menjadi nominal yang lebih kecil. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis apakah stock split berpengaruh terhadap abnormal return dan likuiditas saham. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang melakukan stock split yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 2016-2020. Pengambilan sampel menggunakan metode pusposive sampling, sehingga dari populasi 59 perusahaan terdapat 31 perusahaan yang menjadi sampel. Penelitian ini merupakan event study, dengan event window 11 hari perdagangan (t-5 sampai t+5) dan estimation period 100 hari perdagangan (t-105). Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data harga saham harian, data volume perdagangan harian, serta data total saham beredar.. Penghitungan expected return dalam penelitian ini menggunakan metode market model. Pengujian terhadap hipotesis pertama menggunakan uji beda paired sample t-test dan hipotesis kedua menggunakan uji wilcoxon signed rank test . Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa stock split tidak berpengaruh signifikan terhadap abnormal return dan likuiditas saham.