Daftar Isi:
  • Keterampilan berbicara merupakan salah satu aspek penting dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Namun data dilapangan menunjukkan bahwa kemampuan berbicara peseta didik menunjukkan hasil yang masih kurang. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil pretest yang kurang, siswa kurang percaya diri saat maju berbicara, kemampuan memahami dan mengembangkan kosa kata masih kurang sehingga menghasilkan makna yang kurang sesuai. Selain itu, kurangnya media pendukung bembelajaran terutama mengenai keterampilan berbicara. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis kebutuhan pengembangan Ethno-digital Module berbasis kesantunan berbahasa untuk meningkatkan keterampilan berbicara, (2) mengembangkan Ethno-digital Module berbasis kesantunan berbahasa yang valid dan praktis, dan (3) menganalisis efektifitas hasil pengembangan Ethno-digital Module berbasis kesantunan berbahasa untuk meningkatkan keterampilan berbicara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Researh and Depelopment mengacu pada model Borg and Gall. Tahap-tahap penelitian dan pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall di atas (1) research and information collecting, (2) planning, (3) develop preliminary form of product, (4) preliminary field testing, (5) main product revision, (6) main field testing, (7) operational product revision, (8) operational field testing, (9) final product revision, (10) dissemination and implementation. Subjek penelitian merupakan peserta didik yang berada dalam satu tingkat kelas yang ditentukan dengan teknik purposive sampling kemudian diambil tiga kelas terdiri dari satu kelas uji coba, dau kelas yang lain sebagai kelas ekperimen (uji coba luas) dan kelas kontrol. Metode pengumpulan data pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan non tes. Teknik tes digunakan untuk mengukur keterampilan berbicara. Non tes menggunakan dokumentasi, angket dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan antara lain (1) Untuk menguji kevalidan modul dilakukan oleh validator dengan menggunakan lembar validasi Module, (2) Kepraktisan Module diuji dengan menggunakan angket respons peserta didik, dan (3) Keefektivan menggunakan analisis peningkatan. Hasil penelitian diperoleh (1) hasil analisis kebutuhan menunjukkan bahwa siswa dan guru membutuhkan Ethno-Digital Module Berbasis Kesantunan Berbahasa. Ethno-Digital Module Berbasis Kesantunan Berbahasa sangat layak digunakan sebagai media pembelajaran bahasa Indonesia, (2) Ethno-Digital Module Berbasis Kesantunan Berbahasa praktis digunakan karena mendapatkan respon positif dari guru dan siswa, dan (3) Hasil Uji efektifitas menujukkan bahwa peningkatan keterampilan berbicara pada kelas eksperiment lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ethno-Digital Module Berbasis Kesantunan Berbahasa valid, praktif dan efektif digunakan dalam pembelajaran.