Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi pecahan di tinjau dari kemampuan matematis
Main Author: | FIKRI, ILHAM ALI |
---|---|
Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umk.ac.id/16012/1/HAL.%20JUDUL.pdf http://eprints.umk.ac.id/16012/2/BAB%20I.pdf http://eprints.umk.ac.id/16012/3/BAB%20II.pdf http://eprints.umk.ac.id/16012/4/BAB%20III.pdf http://eprints.umk.ac.id/16012/5/BAB%20IV.pdf http://eprints.umk.ac.id/16012/6/BAB%20V.pdf http://eprints.umk.ac.id/16012/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://eprints.umk.ac.id/16012/8/LAMPIRAN.pdf http://eprints.umk.ac.id/16012/ |
Daftar Isi:
- Masih banyaknya kendala saat mengerjakan soal cerita materi pecahan pada siswa dapat menyebabkan kurang maksimalnya hasil pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan kenyataan di SD 5 Bae banyak ditemukan kendala dalam mengerjakan soal cerita pecahan. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan apa saja kesalahan siswa saat mengerjakan soal cerita pecahan ditinjau dari kemampuan matematis mulai dari yang rendah, sedang, dan tinggi Soal cerita matematika merupakan soal yang penyampaiannya tidak langsung dalam bentuk simbol matematika melainkan dalam bentuk cerita. Pecahan dapat diartikan sebagai bagian dari suatu yang utuh dapat dilambangkan a/b, a disebut pembilang dan b penyebut. Kemampuan matematis adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas mental berpikir, menela’ah, memecahkan masalah siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika sehingga kemampuan matematis sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini telah dilaksakan pada kelas V SD 5 Bae dengan mengambil subjek siswa sebagai subjek penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data meliputi tahap observasi, wawancara, dokumentasi, dan pencatatan. Adapun analisis data yang digunakan merupakan analisis data kualitatif dan teknik analisisnya adalah reduksi data, penyajian data dan verifikasi atau penyimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan ada 22 kesalahan. Siswa berkemampuan matematis rendah melakukan kesalahan tahap memahami masalah sebanyak 7 kesalahan, proses perhitungan 4 kesalahan, penulisan jawaban 3 kesalahan dan transformasi masalah 1 kesalahan. Setelah itu siswa berkemampuan matematis sedang yaitu pada proses perhitungan 3 kesalahan, penulisan jawaban 2 kesalahan, dan transformasi masalah 1 kesalahan. Terakhir siswa berkemampuan matematis tinggi melakukan kesalahan pada tahap transformasi soal sebanyak 1 kesalahan. Kesalahan tertinggi pada penelitian ini adalah proses memahami masalah dan proses perhitungan, yaitu sama-sama berjumlah 7 kesalahan. Sedangkan kesalahan terendah adalah transformasi masalah sebanyak 3 kesalahan. Saran dalam penelitian ini hendaknya siswa lebih aktif dan fokus dalam pembelajaran sehingga dapat memperoleh pengetahuan dengan maksimal dan meningkatkan hasil belajar. Dalam mengerjakan soal, hendaknya siswa lebih teliti dan cermat sehingga kesalahan dapat diminimalisir.