Daftar Isi:
  • Penelitian yang bertujuan untuk mengkaji pengaruh perlakuan benih dan konsentrasi auksin serta sitokinin terhadap regenerasi eksplan kawista secara in-vitro telah dilaksanakan bulan Agustus 2020 sampai dengan bulan Mei 2021 di Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas Pertanian Universitas Muria Kudus. Penelitian ini terdiri dari dua percobaan, percobaan pertama adalah perlakuan benih terdiri dari empat perlakuan yaitu tanpa perlakuan benih, benih disayat ujungnya pada satu bagian, benih disayat ujungnya pada dua bagian, dan benih disayat ujungnya pada dua bagian dan direndam air 24 jam, selanjutnya benih ditanam pada media kultur jaringan Murashige and Skoog (MS). Percobaan kedua adalah perlakuan konsentrasi auksin dan sitokinin dengan menggunakan eksplan kecambah kawista hasil percobaan pertama. Auksin yang digunakan adalah Napthalene Acetic Acid (NAA) dan sitokinin yang digunakan adalah Benzyl Amino Purine (BAP). Perlakuan konsentrasi auksin dan sitokonin terdiri dari enam perlakuan yaitu tanpa auksin dan sitokinin, 1 ppm NAA, 2 ppm NAA, 2 ppm BAP, 4 ppm BAP dan 6 ppm BAP. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dan setiap perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan benih berpengaruh terhadap perkecambahan kawista, benih yang disayat pada kedua ujungnya dan direndam air 24 jam memberikan persentase perkecambahan tertinggi dan berbeda nyata dengan perlakuan yang lain serta memberikan pertumbuhan kecambah yang lebih cepat. Kecambah yang ditanam pada media kultur sebagian besar mengandung virus endofit, dan radikula tumbuhnya tidak menancap di media, tetapi tumbuh ke atas, hal ini berakibat konsentrasi auksin dan sitokinin yang diberikan belum menunjukkan pengaruh terhadap regenerasi eksplan kawista.