Pengembangan model pembelajaran problem based learning berbasis permainan bakiak pada pembelajaran matematika di sekolah dasar
Main Author: | IMAMA, NUR |
---|---|
Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umk.ac.id/14802/1/halaman%20judul.pdf http://eprints.umk.ac.id/14802/2/BAB%20I.pdf http://eprints.umk.ac.id/14802/3/BAB%20II.pdf http://eprints.umk.ac.id/14802/4/BAB%20III.pdf http://eprints.umk.ac.id/14802/5/BAB%20IV.pdf http://eprints.umk.ac.id/14802/6/BAB%20V.pdf http://eprints.umk.ac.id/14802/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://eprints.umk.ac.id/14802/8/LAMPIRAN.pdf http://eprints.umk.ac.id/14802/ |
Daftar Isi:
- Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan analisis kebutuhan siswa dan guru terhadap pengembangan model Problem Based Learning (PBL) berbasis permainan bakiak pada pembelajaran matematika di SD, (2) Mengembangkan model Problem Based Learning (PBL) berbasis permainan tradisional bakiak di SD, (3) Menganalisis keefektifan pengembangan model Problem Based Learning (PBL) berbasis permainan bakiak pada pembelajaran matematika di SD. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Borg and Gall memaparkan sepuluh langkah yang menyederhanakan menjadi 8 langkah, tahap (1) petensi dan masalah; (2) pengumpulan data; (3) desain produk; (4) validasi desain; (5) revisi desain; (6) ujicoba produk; (7) revisi produk; (8) ujicoba pemakaian. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD di beberapa sekolah di kabupaten Pati. Hasil peneitian diperoleh bahwa guru dan siswa membutuhkan pengembangan model Problem Based Learning berbasis permainan bakiak pada pembelajaran matematika di Sekolah Dasar khususnya materi kecepatan, jarak, dan waktu. Pengembangan model Problem Based Learning berbasis permainan bakiak dikembangkan menggunakan komponen model: (a) sintak, yang terdiri dari 7 tahap yaitu orientasi siswa pada masalah, mengorganisasikan siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individual dan kelompok, membantu analisa data, membantu menemukan konsep matematika, mengembangkan hasil karya, dan evaluasi proses pemecahan masalah; (b) sistem reaksi yaitu pemngembangan pembelajaran menyenangkan melalui permainan bakiak untuk menemukan konsep kecepatan; (c) Prinsip reaksi, yaitu guru bertindak sebagai fasilitator, mediator, dan pembimbing kegiatan siswa; (d) sistem pendukung, yang meliputi RPP, silabus, LKS, bahan ajar; (e) dampak instruksional, yaitu adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar matematika di Sekolah. Pengembangan model PBL berbasis permainan bakiak pada pembelajaran matematika terbukti efektif dan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa. Dari penelitian ini disarankan guru hendaknya meningkatkan kualitas pembelajaran dengan mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa, pembelajaran matematika hendaknya diarahkan untuk proses penemuan konsep bukan hafalan rumus saja, siswa hendaknya mengasah kemampuannya dalam memecahan masalah secara sistematis.